Rupiah Melemah, BCA: Sejak 98 Kita Belajar, Perbankan Lebih Siap

Selasa, 9 Oktober 2018 12:22 WIB

CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan ketimbang pada masa krisis 1998, pada tahun ini perbankan lebih siap menghadapi kondisi nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi belakangan ini.

"Perbankan kita sejak 1998 belajar, sehingga mengelola dolar itu sudah lebih baik," ujar Jahja di Grand Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018.

Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Penyebab Rupiah Melemah hinga Rp 15.218

Salah satu contohnya, kata Jahja, perbankan kini tidak lagi berspekulasi, serta tidak ada pinjaman yang terlalu banyak dalam dolar AS. "Sehingga, menurut saya industri perbankan harusnya lebih siap."

Meski melihat pelemahan rupiah terjadi, kata Jahja, mata uang negara lain juga mengalami hal serupa. Oleh karena itu, sepanjang tidak ada kepanikan, kondisi perbankan masih bisa terkendali.

Advertising
Advertising

"Justru yang perlu diperhatikan itu adalah sektor riil karena bahan baku produk-produk kita itu masih impor," ujar Jahja.

Ketergantungan kepada barang impor, menurut dia, sedikit banyak bisa menyebabkan harga-harga barang ikut terdongkrak. Kenaikan harga-harga, selanjutnya akan berdampak kepada angka inflasi di dalam negeri.

"Kita doakan kita bisa terus kendalikan inflasi sehingga inflasi tidak terlalu tinggi. karena kita kan harus balance ya antara kurs, suku bunga, dan inflasi," kata Jahja.

Mengenai suku bunga, Jahja sedikit menyoroti langkah kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 basis poin, setara dengan kenaikan suku bunga The Fed. "Ada kenaikan suku bunga, tapi kurs juga tetap meningkat harganya," kata dia. Menurut dia, akan lebih efektif apabila kala itu BI menaikkan suku bunganya 50 basis poin, kendati itu akan membebani dunia usaha.

"Ini buah simalakama, yang dipilih kenaikan 0.25 dengan ada sedikit pelemahan rupiah," tutur Jahja. "Yang penting kita bisa jaga inflasi tidak terlalu tinggi, jadi harga barang tidak melonjak tinggi."

Nilai tukar rupiah kian melemah pada Selasa, 9 Oktober 2018. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, kurs rupiah hari ini menginjak level Rp 15.233 per dolar AS.

Angka tersebut lebih lemah 40 poin ketimbang pada Senin, 8 Oktober 2018. Kemarin, nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.193 per dolar AS.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

14 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

2 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya