TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengimbau calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018, mewaspadai calo yang memanfaatkan momen tersebut. Ia telah mencium gelagat munculnya calo yang ingin menipu pendaftar dalam lowongan CPNS yang dibuka tahun ini.
Gubernur berharap agar warga dan para pelamar tidak percaya dan tidak tergiur dengan tawaran tersebut. "Saya minta kepada masyarakat untuk tidak percaya terhadap penawaran orang per orang, kelompok tertentu menawarkan untuk jadi PNS," kata Rusli saat membuka Pembinaan Tenaga Pendamping Profesional Desa bertempat di Gorontali, Senin, 8 Oktober 2018.
Menurut Rusli, modus calo lainnya adalah menawarkan pindah dari daerah lain ke provinsi. Rusli menegaskan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
Mantan Bupati Gorontalo Utara itu bahkan meminta CPNS melaporkan langsung kepadanya jika menemukan calo. Rusli tidak akan segan memproses hukum bagi siapa saja yang coba memanfaatkan situasi rekrutmen CPNS.
"Gubernur, Wagub dan Sekda tidak membuka ruang untuk calo baik itu CPNS maupun pegawai yang ingin pindah dengan iming-iming uang. Itu tidak ada. Laporkan ke saya kalau ada oknum seperti itu saya akan proses hukum," katanya.
Pada rekrutmen CPNS 2018 ini pemerintah provinsi Gorontalo mendapatkan jatah sebanyak 300 orang. Jumlah ini terdiri dari 250 orang guru SMA/SMK, 15 orang formasi tenaga kesehatan dan 35 orang formasi tenaga teknis.
Manten Taha punya keinginan yang kuat untuk memajukan Provinsi Gorontalo dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Gorontalo setelah sukses menjadi Wali Kota Gorontalo dua periode.