Sri Mulyani Minta Pelaku Pasar Tidak Wait and See Menjelang 2019

Rabu, 3 Oktober 2018 12:47 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat mengunjungi Museum Macan. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pelaku pasar tidak wait and see pada tahun politik 2019. Alasannya Indonesia kini sudah dewasa dalam berdemokrasi.

Baca: Sri Mulyani Yakin Perbankan Kuat Meski Rupiah Tembus 15.000

Selain itu, Sri Mulyani melihat partai politik dan para kandidat presiden dan wakil presiden yang berlaga dalam pemilihan umum tahun depan juga sangat mendukung ekonomi dan bisnis. "Jadi jangan wait and see karena tidak relevan," ujar dia di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018. Sebaliknya, ia akan berkomunikasi dengan para pengusaha agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Menurut Sri Mulyani, dirinya pernah mengatakan demokrasi dan demokrasi di berbagai belahan dunia memang patut dikhawatirkan. Contohnya Italia yang memilih pemerintahan baru yang sangat populis. "Debt to GDP mereka sudah 110 persen, tapi mereka masih mau defisit di atas 2,5 persen dari APBN-nya," ujar Sri Mulyani.

Namun, untuk Indonesia, ia menegaskan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sangat hati-hati. Buktinya, dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto yang 30 persen, pemerintah masih berencana menurunkan defisit APBN dari 2,18 persen menjadi 1,8 persen pada 2019.

Belum lagi hampir seluruh partai dan elite politik di Indonesia, baik koalisi maupun oposisi pemerintah, memasang posisi hawkish terhadap kebijakan utang. "Di negara lain orang lebih suka ngomong populis saja, enggak ngomong utang. Tapi di Indonesia bicaranya utang terus."

Advertising
Advertising

Kondisi tersebut, menurut dia, semestinya menjadi informasi baik bagi para investor. Sebab itu artinya Indonesia bisa mengkoreksi dirinya sendiri. Sehingga harapannya itu juga berdampak kepada daya tahan perekonomian dalam negeri yang jauh lebih kuat. "Artinya Indonesia is not going to be in the hand of anybody," kata Sri Mulyani.

Di samping itu, Sri Mulyani mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat dan diproyeksikan bisa mencapai 5,2-5,3 persen sepanjang tahun ini. Bukan hanya pertumbuhan ekonomi, dari segi struktural pun kondisi Indonesia cukup baik.

"Pengangguran 5,13 persen, ini terendah dalam dua dekade, kemiskinan juga di 9,8 persen, serta inflasi terjaga di 2,88 persen pada September 2018," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

4 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

7 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

8 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya