Dolar AS Menguat, Kurs Rupiah Bergerak ke Level 15.075

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 3 Oktober 2018 09:14 WIB

Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, kurs rupiah dibuka melemah lagi 22 poin 0,15 persen di level Rp15.065 per dolar AS.

Pergerakan mata uang Garuda kemudian terpantau tambah melemah 32 poin atau 0,21 persen ke level Rp15.075 per dolar AS pada pukul 08.16 WIB. Adapun pada perdagangan Selasa, 2 Oktober 2018, rupiah terjerembap 132 poin atau 0,89 persen di posisi Rp 15.043 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau bergerak cenderung flat di level 95,507 pada pukul 08.08 WIB.

Meski rupiah bergerak ke level terendah sejak 1998, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini sektor perbankan di Tanah Air masih cukup kuat untuk merespon dan menyesuaikan kondisi terkini. "Kita lihat dari 'capital adeqequacy ratio'-nya mereka, dilihat dari non performing loan mereka, dilihat dari landing rate mereka, semuanya sampai dengan bulan Oktober ini dan tampaknya menyesuaikan terhadap angka Rp15.000 terjadi secara cukup baik," kata Sri Mulyani kepada pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.

Pihaknya menyatakan bersama-sama dengan Bank Indonesia dan Menko Perekonomian terus melihat perkembangan rupiah. Sri Mulyani menilai perkembangan ini tentu akan direspon oleh para pelaku ekonomi.

"Di satu sisi, kami akan melihat terus indikator-indikator yang menopang perekonomian. Umpamanya, kalau dari sisi perbankan, apakah sektor perbankan kita cukup kuat dan terus akan bisa menyesuaikan dengan nilai 15.000 ini," kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Ia juga melihat dari sektor riil dimana pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III diperkirakan cukup tinggi. "Kemarin inflasi mengalami penurunan, deflasi dan pertumbuhan dikontribusikan dari sektor konsumsi, investasi dan pada tingkat tertentu adalah ekspor dan belanja pemerintah yang saya sampaikan tumbuh 8 persen bisa memberikan kontribusi yang bagus," katanya.

Dari sisi kestabilan secara umum, kata dia, tentu Bank Indonesia akan terus mengelola kurs rupiah terhadap dolar ini sehingga bisa mengawal perekonomian dan menyesuaikan dengan tingkat ekuilibrium baru. "Kita tentu semua berharap dan terus akan menjaga dengan menggunakan instrumen yang ada," kata Sri Mulyani.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

22 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

4 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya