BPK: Jumlah WTP Kementerian Lembaga Masih di Bawah Target

Selasa, 2 Oktober 2018 17:58 WIB

Agus Joko Pramono diambil sumpahnya saat dilantik menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2018-2023 di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018. Sebelumnya, Agus pernah menjabat Tenaga Ahli Bidang BUMN/BUMD dan Kekayaan Negara yang dipisahkan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan jumlah laporan keuangan kementerian lembaga tahun 2017 yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian mengalami peningkatan ketimbang 2016.

Baca juga: BPK Temukan 15.773 Permasalahan Senilai Rp 11,55 Triliun

Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara mengatakan kenaikan itu adalah sebesar 7 persen, dari angka 74 LKKL pada 2016 menjadi 80 LKKL pada tahun 2017. "Namun, opini WTP sebesar 91 persen tersebut masih di bawah target Sasaran Pokok Pembangunan Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi sebesar 95 persen pada tahun 2019," ujar dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.

Selain itu, kata Moermahadi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 - 2019, dalam program penyelenggaraan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, target indeks jumlah LKKL dan LK Bendahara Umum Negara yang andal dengan opini audit yang baik mesti mencapai 3,88. "Pada 2017, capaian opininya adalah 3,86 atau selisih 0,02 poin dari target."

BPK telah menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan alias IHPS beserta Laporan Hasil Pemeriksaan semester I Tahun 2018 kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada hari ini. IHPS I 2018 memuat ikhtisar dari 652 laporan hasil pemeriksaan keuangan pada pemerintah pusat, 542 LHP keuangan pada pemerintah daerah, dan 4 LHP keuangan badan lainnya.

Advertising
Advertising

Atas laporan keuangan pemerintah pusat 2017, BPK mengganjar opini wajar tanpa pengecualian. Dalam pemeriksaan LKPP, BPK juga memeriksa 86 laporan keuangan kementerian lembaga dan satu laporan keuangan bendahara umum negara 2017. Adapun laporan keuangan BPK tahun 2017 diperiksa oleh kantor akuntan publik.

Dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 79 LKKL, termasuk LK BPK, dan 1 LKBUN memperoleh opini WTP. Sebanyak 6 LKKL memperoleh opini wajar dengan pengecualian dan 2 LKKL memperoleh opini tidak menyatakan pendapat.

Selain memeriksa LKPP dan LKKL, BPK memeriksa 18 laporan keuangan pinjaman dan hibah luar negeri tahun 2017. "Hasil pemeriksaan atas 18 LKPHLN mengungkapkan 17 laporan memperoleh WTP, sedangkan 1 LKPHLN memperoleh opini wajar dengan pengecualian.

Berita terkait

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

4 jam lalu

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

Kabupaten Batanghari raih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-9, di Auditorium Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

8 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

8 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

43 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

46 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

47 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

47 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

47 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

47 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

47 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya