PT KAI Genjot Pendapatan Logistik Usai Pembatasan Truk ODOL

Selasa, 2 Oktober 2018 11:40 WIB

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro saat menyapa penumpang kereta Sleeper. (dok. PT KAI)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero bakal menggenjot pendapatan perusahaan dari sektor angkutan barang. Menurut Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, porsi pendapatan sektor angkutan barang masih berkisar di angka 5 hingga 7 persen.

Baca juga: PT KAI Tahun Ini Gunakan Biodiesel 280 Juta Liter

"Kalau di luar negeri sudah sampai 15 persen," ujarnya saat menghadiri diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Oktober 2018.

Edi mengatakan, pendapatan PT KAI saat ini bersumber dari tiga sektor, yaitu penumpang, angkutan barang, dan non-angkutan seperti pemberdayaan aset. Dari tiga sektor itu, penyumbang terbesar yaitu pendapatan penumpang yang mencapai lebih dari separuh pendapatan. "Kami berharap angkutan barang ke depannya bisa sama dengan penumpang," ujarnya.

Sepanjang 2017, PT KAI telah mengangkut sebanyak 41 juta ton barang yang terdiri dari komoditas seperti batu bara, semen, hingga kontainer. Sedangkan untuk 2018, jumlahnya diharapkan mencapai 47,2 juta ton. Hingga Agustus 2018, target pengangkutan barang yang telah dicapai yaitu sebesar 62,5 persen atau sekitar 29,5 juta ton.

Rencana untuk memperbesar porsi pendapatan angkutan barang ini sebenarnya telah lama disampaikan pejabat PT KAI. Sejak 2014, PT KAI menargetkan porsinya mencapai 35 persen, namun hingga saat ini ternyata baru mencapai maksimal 7 persen. Akan tetapi, dengan adanya pembatasan truk Over Dimension and Over Loading (ODOL) alias truk kelebihan muatan oleh Kemenhub, maka KAI optimistis target itu bisa tercapai kembali.

Walau begitu, Edi mengatakan, PT KAI masih menjari solusi atas tantangan lain yaitu angkutan lanjutan. Sebab, pengangkutan barang dari pabrik harus menuju gudang penyimpanan dulu sebelum menuju ke stasiun.

"Artinya pemilik barang mendapatkan kemudahan, diangkut dari titik semula sampai titik yang dia mau," ujarnya.

Walau demikian, untuk tahun ini KAI sudah menganggarkan pengadaan 19 lokomotif yang didatangkan khusus untuk mengangkut barang. Sementara, anggaran untuk satu lokomotif saja rata-rata sekitar Rp 30 hingga Rp 35 miliar sehingga total 19 lokomotif ini akan mencapai Rp 570 miliar sampai Rp 665 miliar.

Berita terkait

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

23 jam lalu

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember tempat duduk tambahan selama libur kenaikan Isa Al Masih yang dirangkai dengan cuti bersama 8-12 Mei

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

5 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

8 hari lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

10 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

11 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya