TEMPO.CO, BANDUNG - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro mengatakan KAI siap mengganti solar menjadi biodiesel sebagai bahan bakar kereta api dalam penerapan program B20.
Baca: Kemenhub Buat Peraturan Menteri Wajib Gunakan B20
Dia mengatakan pihaknya beberapa waktu lalu sudah memanggil supplier lokomotif, kereta rel diesel maupun kereta pembangkit terkait kesiapan mengganti bahan bakar menjadi biodiesel. “Mereka sudah kita panggil semua, dan menyatakan mampu memakai biodiesel B20,” kata dia di Bandung, Senin, 12 September 2018.
Menurut Edi, pengunaan biodiesel sudah efektif berjalan. “Sudah jalan,” kata dia, Edi mengatakan, pasokan Biodiesel yang dipergunakan PT KAI berasal dari Pertamina. Dia menuturkan pada tahun ini saja PT KAI memakai kuota solar hingga 280 juta liter
Edi mengatakan, biaya pemakaian bahan bakar yang dikeluarkan juga sama saja dibanding saat masih menggunakan solar. “Kalau harganya sama. Yang hemat dari sisi Pertamina, tidak perlu ngimpor bahan bakar tradisional,” kata dia.
Berdasarkan analisis Kementerian ESDM, bila kebijakan perluasan B20 berjalan lancar penggunaan energi baru terbarukan (EBT) akan meningkat menjadi sekitar 15% dalam bauran BBM. “KAI tentu mendukung program tersebut dengan tetap selalu memperhatikan dan mengutamakan keselamatan dan kelancaran perjalanan KA,” kata dia.
Penggunaan B20 untuk mesin sarana tranportasi tidak mempengaruhi kinerja mesin dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan solar murni. Edi memastikan pihaknya tidak perlu melakukan modifikasi meskipun akan ada peralihan penggunaan bahan bakar biodiesel.
AHMAD FIKRI | BISNIS.COM