Kulon Progo Siapkan Kawasan Beras Premium Seluas 200 Hektar

Minggu, 30 September 2018 13:45 WIB

Pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang anjlok sejak awal pekan ini lantara pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan 47/2017 yang membatasi harga beras premium maksimal Rp 9.000. Saat ini beras yang masuk per hari hanya sekitar 2.000 ton, jauh menurun dibanding sebelumnya mencapai 4.000 ton per hari, pada Rabu, 26 Juli 2017. Tempo/Avit Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengembangkan kawasan beras premium seluas 200 hektare di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan.

Baca: Ancam Spekulan Beras, Budi Waseso: Saya Ini Mantan Kabareskrim

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Lembaga Sertifikat Organik (LSO) dalam pengembangan kawasan beras premium agar kelompok tani bisa menanam padi secara organik.

"Tahun ini, tanamnya akan dilaksanakan pada awal Oktober dengan luas lahan 200 hektare," kata Tri Hidayatun dikutip dari Antara, Ahad 30 September 2018.

Ia mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan memberikan bantuan berupa benih per hektare 25 kilogram, dan pupuk organik. Harapannya, pemakaian pupuk organik akan memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan produksi.

Advertising
Advertising

Selain itu, nanti ada perlakuan budi daya organik, mulai dari awal pengolahan tanah hingga panen tetap dikawal oleh LSO.

"Pada 2019 kita kerja dengan LSO, di sisi lain, pada tahun ini kami memberikan bantuan pada alat penjaring air untuk mengurangi bahan-bahan kimia," katanya.

Dia menambahkan selain menggalakkan tanaman beras premium, pihaknya menggalakkan penanaman padi organik.

"Kami juga melakukan modernisasi pertanian untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian," katanya.

Sebagian petani di Jogjakarta telah mengembangkan beras premium. Salah satunya Kelompok petani Ngudi Rejeki Kecamatan Kalibawang telah mengolah lahan seluas 40 hektare padi beras premium sejak 2017. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan lahan luas 40 hektare tersebut mampu menghasilkan 240 ton per tahun.

"Produksi beras premium baru mencukupi permintaan ASN di lingkungan Dinas Pertanian dan Pangan, serta Bappeda. Jumlah itu pun sangat terbatas dan belum mampu mencukupi permintaan ANS di lingkungan Pemkab Kulon Progo," kata Bambang.

Ia mengatakan ke depan, pihaknya mendorong petani menanam beras premium dan organik untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian. "Luas lahan pertanian di Kulon Progo setiap tahunnya mengalami penyusutan, salah satu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, yakni modernisasi pertanian," katanya.

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

49 menit lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

25 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

28 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

30 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

31 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

32 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya