Isu Perang Dagang AS -Cina Kembali Tekan IHSG dan Rupiah

Senin, 24 September 2018 20:42 WIB

Aktivitas penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% di Rp14.052 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali menekan pergerakan nilai tukar rupiah bersama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Baca juga: Rupiah Melemah, BEI Pasar Modal Masih Bagus

Pada perdagangan hari ini, Senin 24 September 2018, IHSG ditutup melemah 1,27% atau 75,52 poin di level 5.882,22, mematahkan reli penguatan yang mampu dibukukan tiga sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Padahal, indeks sempat menyentuh level 5.958 setelah melanjutkan kenaikannya dengan dibuka naik tipis 0,01% atau 0,82 poin. Pada perdagangan Jumat (21/9), IHSG masih berakhir menguat 0,45% atau 26,48 poin di posisi 5.957,74, seiring dengan meredanya gejolak di emerging market akibat perang dagang AS-China.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.876,65 – 5.958,57. Sektor konsumer (-1,59%), tambang (-1,56%), dan infrastruktur (-1,53%) memimpin pelemahan seluruh sembilan sektor pada IHSG.

Advertising
Advertising

Dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 112 saham menguat, 268 saham melemah, dan 222 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang turun 3,85% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG, diikuti saham BBRI (-3,53%), TLKM (-1,67%), dan BBNI (-3,59%).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 49 poin atau 0,33% di level Rp14.866 per dolar AS. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (21/9), mata uang rupiah masih mampu melanjutkan penguatannya dengan ditutup terapresiasi 32 poin di level 14.817.

Rupiah melemah untuk pertama kalinya dalam tiga hari perdagangan saat memburuknya perang dagang antara AS dan China mengurangi permintaan untuk aset-aset pasar negara berkembang (emerging market).

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump efektif memberlakukan tarif terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar pada hari ini. China telah menyatakan siap membalasnya dengan mengenakan tarif pada barang-barang asal AS senilai US$60 miliar.

“Tekanan pada emerging market akan bertahan, saat tensi perdagangan AS-China terus menggelora,” kata Khoon Goh, kepala riset di Australia and New Zealand Banking Group Ltd. “Tarif AS terhadap impor China berpotensi untuk meningkatkan inflasi AS dan bagaimana reaksi the Fed atasnya akan menjadi penting.”

Menurut JPMorgan Chase, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin untuk membantu menghadapi penurunan pada aset-aset Indonesia ketika menggelar pertemuan kebijakan pada Kamis pekan ini.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif sore ini dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,06%), indeks SE Thailand (-0,04%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,58%), dan indeks PSEi Filipina (+0,69%).

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia selain Jepang melorot 1,1% pada pukul 4.26 sore waktu Hong Kong. Indeks saham acuan Hong Kong, yang tetap menjadi barometer untuk sentimen tensi perdagangan di China, membukukan penurunan terbesar di Asia.

Simak berita tentang IHSG hanya di Tempo.co

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya