Ogah Bicara Banyak, Kwik Kian Gie: Kontroversi Impor Beras, Keras

Sabtu, 22 September 2018 07:49 WIB

Mantan Menteri Keuangan dan kepala KKSK, Kwik Kian Gie menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 11 Desember 2017. Kwik Kian Gie diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Syafruddin A. Temenggung, terkait tindak pidana korupsi pemberian SKL kepada pemegang saham pengendali BDNI tahun 2004 sehubungan dengan pemenuhan kewajiban penyerahan aset oleh obligator BLBI kepada BPPN. TEMPO/Imam Sukamto

Jakarta - Ekonom senior Kwik Kian Gie ikut menanggapi polemik impor beras yang sempat terjadi antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dengan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. Menutut Kwik, baik Menteri Enggar maupun Budi Waseso sama-sama memiliki kompetensi soal impor beras.

Baca juga: Begini Perjalanan Polemik Impor Beras Sejak Awal 2018

"Dua-duanya kompeten, menteri tentu sangat kompeten punya informasi, kepala bulog juga kompeten," kata Kwik ditemui usai memberikan padangannya mengenai kondisi ekonomi Indonesia saat ini di media center tim pemenangan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi, di Posko Cemara, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 September 2018.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito bersama dengan Direkur Utama Badan Urusan Logistik atau Bulog Budi Waseso saling silang pendapat di media. Enggartiasto Lukita sebelumnya mengatakan urusan penyimpanan beras di gudang bukanlah urusannya. "Enggak tahu saya, bukan urusan kami. Itu kan sudah diputuskan di rapat koordinasi Menko, urusan Bulog," kata Enggar.

Pernyataan Enggar itu kemudian ditanggapi oleh Budi Waseso bahwa soal penyimpanan beras di gudang bukan hanya urusan Bulog saja melainkan urusan bersama lembaga pemerintah. Karena itu ia berharap, seluruh lembaga pemerintah harus bisa bersinergi. "Kita kan aparatur negara, jangan saling tuding-tudingan, jangan saling lempar-lemparan itu pemikiran yang tidak bersinergi," ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Buwas ini jika impor tetap dilakukan maka Kementerian Perdagangan harus menyiapkan tempat untuk menyimpan stok beras itu. "Mendag udah komitmen kan Mendag kantornya siap jadi gudang," ujar dia.

Kwik belum bisa berbicara banyak soal kontroversi impor beras tersebut. Sebab, ia sendiri belum mengetahui persis mengenai polemik impor ini.

Kwik juga mengaku tak memiliki data yang cukup mengenai produksi dan kebutuhan beras. "Saya belum bisa banyak bicara karena kontroversinya (impor beras) betul-betul keras," kata Kwik Kian Gie.

Berita terkait

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

22 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

22 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

23 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

27 hari lalu

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Baca Selengkapnya

Bulog Dinilai Gagal Serap Gabah Petani, CORE: Cadangan Beras Mayoritas dari Impor

38 hari lalu

Bulog Dinilai Gagal Serap Gabah Petani, CORE: Cadangan Beras Mayoritas dari Impor

Pengamat pertanian dari CORE menilai Bulog seharusnya menyerap gabah petani saat panen raya untuk menjadi stok penyangga.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Blak-blakan soal Penyebab Stok Beras Turun jadi 1 Juta Ton

40 hari lalu

Bos Bulog Blak-blakan soal Penyebab Stok Beras Turun jadi 1 Juta Ton

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan, stok cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 1 juta ton dengan kualitas premium.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

41 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

42 hari lalu

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua

Baca Selengkapnya

Impor Beras dari Kamboja Terhambat, Airlangga: Kendala di Pelabuhan

50 hari lalu

Impor Beras dari Kamboja Terhambat, Airlangga: Kendala di Pelabuhan

Impor beras 250 ribu ton dari Kamboja baru masuk 15 ribu ton. Terhambat di pelabuhan.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Disorot Jokowi saat KTT ASEAN di Australia, Sebut Kampanye Hitam Berdalih Isu Lingkungan

51 hari lalu

5 Hal yang Disorot Jokowi saat KTT ASEAN di Australia, Sebut Kampanye Hitam Berdalih Isu Lingkungan

Mulai kampanye hitam hingga Palestina, berbagai hal penting turut disorot Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN Australia.

Baca Selengkapnya