Kemenko Maritim Ingin Kuala Tanjung Jadi Pintu Perdagangan CPO

Kamis, 20 September 2018 14:26 WIB

Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, menargetkan Pelabuhan Kuala Tanjung bakal menjadi pelabuhan berskala internasional seperti untuk perdagangan Minyak Kelapa Sawit (CPO). Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Agung Kuswandono mengatakan pelabuhan ini akan difokuskan untuk menjadi pelabuhan transshipment serta mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Baca: Malaysia-Indonesia Berencana Ekspor Minyak Kelapa Sawit ke Cina

“Kuala Tanjung bakal jadi pintu gerbang bagi arus perdagangan Sumatera ke pasar internasional dengan komoditas andalannya CPO dan Karet. Pelabuhan ini akan menjadi hub-internasional sebagai pintu masuk ke Wilayah Barat Indonesia,” kata Agung seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 19 September 2018.

Agung mengatakan target tersebut bukan tanpa alasan. Pelabuhan itu, bernilai sangat strategis terutama bagi perdagangan internasional karena terletak di kawasan Selat Malaka. Selat ini merupakan selat yang paling sibuk dan ramai sebagai pusat transit kapal-kapal.

Menurut Agung, pada 2039 mendatang, pemerintah menargetkan volume arus peti kemas di Kuala Tanjung mencapai 12,4 juta Teus. Jumlah ini diperkirakan berasal dari permintaan KEK Sei Mangkei hingga Jambi. Selain itu, juga merupakan tambahan permintaan dari empat pelabuhan kompetitornya Port of Singapore, Port Tanjung Pelepas, Port Klang dan Pelabuhan Penang.

Advertising
Advertising

“Dengan pengembangan menjadi hub-internasional, diharapkan Indonesia menikmati demand yang selama ini dinikmati oleh Singapura dan Malaysia,” ujarnya.

Agung mengatakan, keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan bisa mendorong fungsi Selat Malaka yang terbuka dan bebas, khususnya untuk mendukung kelancaran perdagangan internasional juga untuk mendukung penggunaan infrastruktur berkelas dunia.

Agung juga mengatakan keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan multiguna juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kelautan yang berdaya saing dan terbangunnya infrastruktur keluatan yang andal. Selain itu, juga mendorong terselesaikanya tentang tata ruang laut, perlindungan laut, serta terlaksananya diplomasi maritim dan terbentuknya wawasan identitas dan budaya bahari.

Agung berujar, keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung juga diharapkan mendorong pertahanan dan keamanan keluatan yang tangguh, terlaksananya penegakan kedaulatan hukum dan keselamatan di laut, mendorong terlaksananya tata kelola keluatan yang baik.

Simak berita tentang CPO hanya di Tempo.co

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

5 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

6 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

31 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

36 hari lalu

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

38 hari lalu

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

46 hari lalu

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

48 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

51 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

52 hari lalu

Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

Sebanyak 200 ton bahan makan telah tiba di Gaza oleh badan amal Amerika Serikat untuk dibagikan kepada warga Palestina

Baca Selengkapnya

Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

52 hari lalu

Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya.

Baca Selengkapnya