SBY: Infrastruktur Penting, Tapi Rakyat Susah Harus Diperhatikan

Selasa, 18 September 2018 10:35 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, di Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengatakan negara dan pemimpin pemerintahan harus adil serta peduli terhadap rakyat miskin. Caranya dengan melakukan langkah-langkah serius guna meningkatkan taraf hidup kelompok tersebut.

Baca: SBY Klaim Sukses Bangun Ekonomi Indonesia di Dua Periode

"Ekonomi pasar bebas dan kapitalisme sering tidak sensitif dan tidak peduli terhadap kemiskinan, justru negara dan pemimpin harus adil, peduli, melakukan langkah serius meningkatkan taraf hidup mereka," kata SBY dalam pidato di acara HUT Ke-17 Partai Demokrat di Jakarta, Senin malam, 17 September 2018.

SBY mengatakan menolong masyarakat miskin adalah kewajiban moral pemimpin. Negara, kata dia, harus mengutamakan rakyat yang sedang mengalami kesusahan.

Meski begitu, SBY menyebutkan bukan berarti pembangunan infrastruktur fisik tidak penting. "Bukan berarti pembangunan infrastruktur fisik tidak penting, karena dulu Demokrat juga melakukan pembangunan infrastruktur. Tapi sekali lagi, rakyat yang sedang susah harus kita utamakan," kata SBY.

Advertising
Advertising

Lebih jauh SBY mengaku selama beberapa waktu belakangan dirinya beserta jajaran Partai Demokrat berkeliling Indonesia untuk mendengarkan rakyat. Dia mengaku mendengar keluhan rakyat terkait mahalnya harga bahan pokok, kecemasan pemuda atas lapangan pekerjaan hingga kekhawatiran dunia usaha atas penurunan bisnis dan besarnya pajak.

Selain itu SBY juga merasakan adanya kekhawatiran rakyat atas penegakan hukum khususnya korupsi yang dianggap kurang adil serta tebang pilih. Meskipun demikian. Partai Demokrat mengapresiasi pencapaian pemerintah di bidang infrastruktur, pendidikan serta kesehatan.

SBY sebelumnya mengklaim banyak kemajuan perekonomian Indonesia. Sejak 2004-2014 ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 6 persen dan pengangguran turun dari 9,9 persen menjadi 5,7 persen.

“Kemiskinan juga turun dari 16,7 persen menjadi 10,96 persen, artinya kita bisa menurunkan angka kemiskinan sekitar 6 persen atau setara dengan 8,6 juta orang yang keluar dari jerat kemiskinan,” katanya.

SBY menjelaskan bahwa pendapatan per kapita naik lebih dari tiga kali lipat dari Rp 10,55 juta menjadi Rp 36,5 juta. Kenaikan tajam ini membuktikan bahwa kehidupan rakyat makin sejahtera.

Baca: Merasa Dikritik Jokowi, Begini Cuitan SBY

Di sisi lain rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto, menurut SBY, juga menurun tajam dari 56,6 persen menjadi 25,6 persen, yang membuat Indonesia dapat melunasi utang IMF lebih cepat dari jadwalnya. “Atas pencapaian tersebut, sejak tahun 2008, Indonesia menjadi anggota G-20 atau grup negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia."

ANTARA

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

1 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

2 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

2 hari lalu

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan mengutamakan AHY untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

2 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

3 hari lalu

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

Partai Demokrat menyerahkan segala keputusan soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) kepada calon presiden terpilih RI Prabowo, tapi...

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

3 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya