Sandiaga Persoalkan Lapangan Kerja, Ini Versi Lengkap Survei BI

Minggu, 16 September 2018 13:05 WIB

Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno, menemui wartawan seusai berenang di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat, 14 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menyebutkan bahwa ketersediaan lapangan kerja sudah masuk pada level pesimistis. Temuan ini, kata dia, diperoleh dari laporan Bank Indoensia atau BI yang dirilis sebelumnya.

Baca: BI: Bila Intervensi Tak Dilakukan Rupiah Turun Sampai 15 Persen

"Sekarang sektor manufaktur sudah di bawah 20 persen, juga indeks ketersediaan lapangan kerja masuk ke dalam zona pesimis," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Jumat malam, 14 September 2018.

Sandiaga menyebutkan, bahwa kebijakan yang ada selama ini kurang berpihak kepada sumber - sumber produksi nasional. Dia pastikan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan hadir memberikan kebijakan yang kuat dan tegas dalam mengambil kendali ekonomi. "Dengan proteksi kepentingan Indonesia, khususnya tenaga kerja Indonesia," katanya.

"Ketergantungan terhadap lapangan kerja yang sekarang banyak diambil oleh tenaga kerja asing, bisa dipastikan tereduksi secara signifikan," kata Sandiaga. "Karena bisa membangun industri - industri yang menyerap lapangan kerja."

Advertising
Advertising

Jika ditilik dari Survei Konsumen Bank Indonesia per Mei 2018 didapat bahwa indeks ketersediaan lapangan kerja menurun 0,9 poin menjadi 94,6 dengan penurunan terjadi pada responden dg tingkat pendidikan SLTA dan akademi. "Dari sisi usia, indeks ketersediaan tenaga kerja turun pd responden dg kelompok usia 31-50 tahun dan di atas usia 60 tahun," seperti dikutip dari publikasi Survei Konsumen Bank Indonesia per Agustus 2018 yang dirilis Kamis, 6 September 2018 lalu.

Survei konsumen ini merupakan survei bulanan yang dilakukan BI sejak Oktober 1999. Sejak januari 2007, survei dilakukan terhadap sekitar 4.600 rumah tangga sebagai responden dengan metode stratified random sampling di 18 kota di Indonesia.

Indeks per kota dihitung dengan metode balance score yang menunjukkan, jika indeks di atas 100 artinya optimistis, dan di bawah 100 berarti pesimistis. Bila dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya yakni Maret (96,1) dan April (95,5), indeks per Mei terlihat lebih turun. Sementara dari hasil survei teranyar, per Agustus 2018 terlihat indeks sebesar 93,9.

Meski begitu, menurut survei BI itu, secara keseluruhan dari hasil survei konsumen pada bulan Agustus 2018 itu mengindikasikan bahwa optimisme konsumen tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2018 yang tetap berada dalam zona optimistis (di atas 100) yakni sebesar 121,6.

Masih terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini didukung oleh masih kuatnya ekspektasi terhadap penghasilan yang diterima dan ekspektasi kegiatan usaha meski tidak setinggi hasil survei bulan sebelumnya.

Baca: Sandiaga: Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja di Zona Pesimistis

"Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga masih berada pada level optimistis, meskipun tidak sekuat bulan sebelumnya terutama dipengaruhi oleh indikator ketersediaan lapangan kerja," seperti dikutip dari survei konsumen yang dilakukan BI tersebut.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

13 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

5 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya