Ini 4 Kesepakatan yang Diharapkan jadi Output IMF - World Bank

Minggu, 16 September 2018 11:19 WIB

Dari kiri: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Vice President of East Asia and Pacific Victoria Kwakwa, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Country Director Indonesia Rodrigo Chaves meninjau pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Bali, Kamis, 5 Juli 2018. ANTARA/Wira Suryantala

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, bulan depan diharapkan dapat menghasilkan suatu output nyata. Output nyata itu dituangkan dalam empat kesepakatan bernama Bali Initiative, yang meliputi: capital package, study of urbanization, human capital index dan Bali fintech principles.

Baca: Luhut Resmikan Pusat Komando Pengamanan IMF - World Bank Meeting

Keempat kesepakatan itu nantinya menjadi tolak ukur internasional dalam memperkuat perekonomian dunia. "Kita ingin pendekatan secara multiraleral dan bilateral. IMF itu forum multilateral, harus dimanfaatkan sehingga secara bersama-sama dapat mengatasi kondisi global saat ini," ujar Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Parjiono, Sabtu, 15 September 2018.

Kesepakatan pertama mengenai capital package atau paket permodalan. Saat ini Bank Dunia tengah menyelesaikan skema kenaikan modal untuk IBRD dan IFC, sebagai tindak lanjut hasil Spring Meetings 2018 yang ditargetkan selesai Juli 2018.

Skema ini akan disepakati dalam pertemuan dan diharapkan dapat meningkatkan peran Bank Dunia dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara global.

Advertising
Advertising

Kesepakatan kedua, mengenai studi urbanisasi. Bank Dunia bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan melakukan penelitian mengenai urbanisasi di Indonesia. Penelitian tersebut diharapkan dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan kunci yang dapat menjadi referensi negara-negara di dunia mengenai pengelolaan urbanisasi agar dapat memberikan keuntungan optimal bagi pertumbuhan ekonomi.

Kesepakatan ketiga, mengenai Indeks Pembangunan Manusia atau Human Capital Index (HCI). Bank Dunia akan merilis versi pertama HCI yang dapat dijadikan referensi bagi pengambil keputusan di negara-negara anggota dalam menetapkan kebijakan mengenai investasi di bidang pendidikan dan kesehatan.

Parjiono menyebutkan, Indonesia sudah mengadaptasi upaya pembangunan HCI ini dengan kebijakan 20 persen anggaran APBN untuk pendidikan. "Dan melalui HCI ini kita dapat melakukan pengelolaan anggaran itu dengan tepat sasaran," katanya.

Terakhir, kesempatan keempat terkait teknologi finansial (fintech). Pembahasan mengenai fintech ini merupakan topik yang diusulkan Presiden Joko Widodo. Jokowi sebelumnya mengusulkan secara resmi kepada Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde agar pada pertemuan tahunan tersebut membahas mengenai fintech.

Baca: Pertemuan IMF - World Bank, Garuda Tambah 14 Penerbangan

Isu fintech menjadi agenda negara-negara anggota IMF - World Bank karena memiliki pengaruh pada inklusi keuangan, stabilitas dan integritas. "Sehingga diharapkan dapat ditentukan suatu prinsip-prinsip bersama dalam penggunaan fintech ini, apalagi Indonesia memiliki berbagai layanan fintech," ucap Parijono.

BISNIS

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

4 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

6 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

9 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

11 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

12 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

13 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

15 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

33 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

34 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

35 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya