TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero), menambah jumlah kursi penerbangan ke Denpasar, Bali, untuk mempersiapkan pertemuan tahuan IMF-World Bank. Sekitar 27 ribu kursi akan ditambah pada penerbangan periode 6 - 10 Oktober 2018.
Baca: Lombok Batal Undang Peserta Pertemuan Tahunan IMF-World Bank
"Kita melakukan re-routing untuk 12 penerbangan, kemudian beberapa rute tambahan lainnya kurang lebih 14 penerbangan tambahan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansyuri di Garuda City Center, Cengkareng, Senin, 10 September 2018.
Garuda Indonesia juga telah berkoordinasi dengan CIQ (Custom, Immigration, Quarantine). CIC adalah petugas Bea dan Cukai, Imigrasi dan Karantina yang bertugas mengatur, mengawasi dan mengamankan lalu-lintas keluar masuknya manusia, barang-barang dan makhluk hidup lainnya di kawasan bandara.
Sebelumnya, Kepala Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Peter Jacobs mengatakan pemerintah telah memastikan bahwa pelaksanaan Annual Meeting IMF - World Bank Group akan tetap di gelar di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018 mendatang. Menurut dia, belum ada rencana untuk memindahkan lokasi pertemuan.
Peter mengatakan pemilihan Bali sebagai tempat pelaksanaan telah melalui serangkaian diskusi dengan berbagai pihak termasuk para ahli. Hal ini, kata dia, terutama mengenai antisipasi terjadinya bencana yang pernah terjadi di sekitar Bali seperti meletusnya Gunung Agung.
Pertemuan tahunan ini dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung. Acara ini rencananya dihadiri sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara. Selain dihadiri sejumlah kepala negara, pertemuan akbar itu juga dihadiri para menteri keuangan atau menteri ekonomi, gubernur bank sentral masing-masing negara, serta sejumlah pelaku ekonomi dan keuangan dunia lainnya.
Baca: Pra Rapat IMF - World Bank, Strategi Mitigasi Bencana Disiapkan
Sejumlah persiapan telah dilakukan menjelang pertemuan IMF-World Bank di antaranya pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur. Di antaranya pembangunan jalan bawah tanah di Simpang Tugu Ngurah Rai untuk mengurai kemacetan di dekat arah bandara-Kuta dan Nusa Dua. Selain itu pengembangan sejumlah infrastruktur bandara Ngurah Rai di antaranya penambahan apron untuk mengakomodasi pesawat delegasi.
DIAS PRASONGKO