BI: Asumsi APBN 2019 Nilai Tukar Rupiah Rp 14.300 - Rp 14.700

Kamis, 13 September 2018 18:07 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (berbatik) memberikan paparan dalam seminar tentang perekonomian Indonesia di Asian Development Bank Institute di Tokyo, Jepang, Selasa, 21 Agustus 2018. Seminar dipandu oleh Dekan ADB Institute, Profesor Naoyuki Yoshino (duduk di bangku panelis). TEMPO/Tomi Aryanto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan proyeksi asumsi APBN 2019 yaitu nilai tukar rupiah di angka Rp 14.300 - Rp 14.700. Menurut Mirza, hal tersebut berdasarkan situasi 2019 yang lebih terkontrol.

Baca juga: Moodys Ingatkan Dampak Negatif Jika Rupiah Rerus Melemah

"Situasi 2019 lebih controllable dibandingkan 2018 ini sehingga kami berikan proyeksi untuk asumsi APBN Rp 14.300 sampai Rp 14.700," kata dia saat rapat dengan Komisi XI DRP, Kamis, 13 September 2018.

BI, kata Mirza, memprediksi The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun 2019. Kenaikan suku bunga acuan itu, kata Mirza, bisa mencapai 3,25 persen dari saat ini yang sebesar 2 persen.

"Di dalam proyeksi kami BI, kami perkirakan bahwa suku bunga AS 2019 akan naik sampai 3,25 persen. Dari sekarang 2 persen, bisa naik sampai 3,25 persen," kata dia

Mirza menjelaskan aba-aba kenaikan suku bunga ini sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2013 sedangkan pengetatan likuiditas juga mulai dilakukan pada 2014. Hal ini menimbulkan terjadinya volatilitas yang tinggi pada negara-negara emerging market seperti Indonesia.

Mirza menjelaskan kenaikan suku bunga AS ini kemudian direspons dunia termasuk BI. Hal tersebut membuat BI pada 2013 harus menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan inflasi.

Kemudian dilanjutkan dengan kebijakan menurunkan suku bunga acuan pada periode 2016-2017. Namun, saat ini BI telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 125 basis points (bps) atau 1,25 persen sepanjang 2018.

Mirza menjelaskan BI akan tetap menempuh sikap kebijakan moneter yang ketat atau hawkish dalam menghadapi dinamika ketidakpastian ekonomi global terutama dalam merespons kenaikan suku bunga acuan. Hal itu di antaranya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya