Ari Askhara Ditunjuk Jadi Dirut Garuda Indonesia, Gantikan Pahala

Rabu, 12 September 2018 17:40 WIB

Pengunjung mencari info pemesanan tiket di salah satu stan pada Garuda Indonesia Travel Fair 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, 6 April 2018. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Garuda Indonesia Tbk memutuskan untuk mengganti Direktur Utama Pahala Mansury yang telah menjabat selama 17 bulan. Pahala digantikan oleh I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.

Baca: Pahala Nugraha Siap Dicopot Sebagai Dirut Garuda Indonesia

"Sesuai keputusan pemegang saham kami ditunjuk memimpin Garuda mengganti susunan yang lama," ujar Askhara di Garuda City Center, Tangerang, Rabu, 12 September 2018. Ia sebelumnya adalah Direktur Utama Pelindo III sejak 4 Mei 2017. Ia bukan wajah baru di tubuh Garuda. Sebelumnya, ia pernah Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (persero) Tbk.

Askhara mengatakan akan terus berdiskusi dengan direksi lama Garuda Indonesia di era Pahala Mansury guna meningkatkan kinerja perseroan. "Kami ucapkan banyak terimakasih kepada manajemen lama dan kita akan berdiskusi terus. Kami akan memberi yang terbaik bagi Garuda," ujar dia.

Sebelumnya, Pahala Nugraha Mansury menuturkan siap menerima keputusan apapun dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang bakal digelar Rabu mendatang. Termasuk jika dia dicopot sebagai dirut Garuda. "Kalau sudah ditugaskan harus siap misalnya diganti," ucap dia di Garuda City Center, Cengkareng, Senin, 10 September 2018.

Jika dicopot sebagai Dirut Garuda, Pahala meminta program dan perencanaan yang sudah dibuat untuk Garuda tidak diganti. Karena permasalahan yang sedang dihadapi Garuda, berbeda dengan maskapai lainnya.

Pahala berujar, biaya operasional Garuda lebih tinggi dari maskapai lain. Sehingga program perencanaan Garuda Indonesia sudah dibuat hingga tahun 2020. "Kami harapkan inisiasi tersebut yang terus jalan," ucap dia.

Pada laporan keuangan semester I 2018, Garuda Indonesia tercatat merugi sebesar US$ 114 juta atau sekitar Rp 1,65 triliun. Nilai tukar rupiah yang terus melemah dan kenaikan harga avtur menjadi salah satu penyebab besar dari kerugian ini.

Namun, kerugian pada Semester I 2018 ini sudah membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yang mencapai US$ 284 juta atau sekitar Rp 4,11 triliun.

Sebelumnya, Pahala menuturkan kerugian ini bisa ditekan karena Garuda Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan sebesar US$ 1,9 miliar atau sekitar 5,9 persen pada pendapatan operasional. Sementara pengeluaran operasional bisa dipertahankan sehingga hanya tumbuh tipis sebesar 0,3 persen atau senilai US$ 2,1 miliar.

Tapi, biaya untuk bahan bakar masih menjadi komponen yang cukup tinggi yaitu sebesar US$ 639,7 juta atau naik 12 persen year-on-year/yoy. Nilai mencapai 30 persen dari seluruh pengeluaran atau naik dari tahun sebelumnya yang baru mencapai US$ 572 juta atau 27 persen.

CAESAR AKBAR | CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

1 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

3 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

8 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

9 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

17 hari lalu

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.

Baca Selengkapnya

INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

20 hari lalu

INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

Ketua INACA Bayu Sutanto memastikan para maskapai memberikan pelayanan prima bagi pilot atau kopilot.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

21 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

Puncak arus mudik lebaran diprediksi terjadi pada hari ini, Sabtu, 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

22 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya