Gempa Kembali Guncang Lombok, Kali ini Kekuatan 5,3 Skala Richter

Selasa, 11 September 2018 06:32 WIB

Kondisi atap masjid yang rusak parah akibat gempa di Desa Trengilut, Senaru, Lombok Utara, NTB, Rabu, 1 Agustus 2018. Tak hanya bangunan masjid yang terdampak gempa bumi pada Ahad, 29 Juli lalu, beberapa pura juga mengalami kerusakan akibat guncangan gempa. ANTARA

TEMPO.CO, Mataram - Gempa bumi kembali mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR), Selasa, 11 September 2018 pada pukul 04.22 WITA atau 03.22 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.

Baca: Darmin Nasution Bantah Fahri Hamzah Soal Data Gempa Lombok

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,41 lintang selatan dan 116,52 bujur timur. "Pusat gempa berada di darat pada jarak 12 kilo meter (km) arah barat laut Kabupaten Lombok Timur, pada kedalaman 12 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, Selasa, 11 September 2018.

Lebih jauh Agus mengatakan dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap) BMKG dan informasi masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara II SIG-BMKG (V MMI). Warga di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram, juga merasakan getaran hingga IV MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Agus.

Advertising
Advertising

Gempa bumi tersebut menyebabkan warga di Kota Mataram, berhamburan keluar rumah karena khawatir bangunan roboh. Zuhriatul, salah seorang warga Kelurahan Kebon Sari, Kota Mataram, mengaku kaget begitu merasakan guncangan ketika masih tertidur bersama anak-anaknya.

"Saya langsung terbangun dari tidur dan keluar rumah sambil menggendong anak. Para tetangga juga berhamburan keluar rumah," kata Zuhriatul. Ibu dua anak itu sebelumnya memilih tidur di tenda terpal yang dibangun di Jalan Majapahit, Kota Mataram, bersama anggota keluarganya.

Hal itu dilakukan karena masih sering terjadi gempa susulan pada malam hari. Namun, karena khawatir dengan kondisi kesehatan dua anaknya yang berusia 6 dan 3 tahun, ia dan suaminya memutuskan tidur di ruang tamu tanpa mengunci pintu dan gerbang rumah. "Biar cepat keluar rumah kalau terjadi gempa disertai listrik padam," ucap Zuhriatul.

Berdasarkan data Aksi Cepat Tanggap (ACT) hingga 27 Agustus, rentetan gempa bumi berkekuatan di atas 6 hingga 7 Skala Richter yang terjadi sejak 29 Juli hingga 19 Agustus, menyebabkan sebanyak 564 orang meninggal dunia. Bencana alam tersebut juga menyebabkan sebanyak 390.529 orang mengungsi.

Selain itu, sebanyak 77.976 rumah dan ratusan tempat ibadah serta sekolah rusak berat. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 7,7 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan terus melakukan pembangunan infrastruktur di Lombok pascagempa Lombok. Dia mengatakan bangunan utama yang segera dibangun ialah pasar, sekolah, masjid, dan perumahan.

Basuki menjelaskan gempa tersebut berkekuatan besar sehingga menambah kerusakan di titik yang berbeda. Kementerian PUPR membangun bangunan rusak tersebut dengan teknologi Risha.

Baca: Ini Data Lengkap Kerusakan Gempa Lombok Versi BNPB

Risha merupakan teknologi struktur bangunan tahan gempa. Direktur Jenderal Cipta Karya Danis Hidayat Sumawilaga menjelaskan bangunan tersebut berbeda dengan bangunan sebelumnya yang ada di Lombok.

ANTARA

Berita terkait

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

2 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

4 jam lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

7 jam lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

8 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

10 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya