BNPB: Kebutuhan Dana Rehabilitasi Gempa Lombok Naik Rp 2,6 T

Senin, 10 September 2018 17:02 WIB

Anak-anak korban gempa Lombok bermain di sekitar reruntuhan bangunan di Desa Batukliang Utara, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok Joko Intarto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Willem Rampangilei menyatakan total kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, mencapai Rp 8,6 triliun. Angka ini bertambah dari perkiraan sebelumnya yang hanya sekitar Rp 6 triliun.

Baca juga: Fahri Hamzah Tak Ada Leadership dalam Rehabilitasi Lombok

"Ini harus diverifikasi lagi, karena baru hitungan cepat," kata Willem dalam Rapat Konsultasi DPR soal penanganan bencana gempa NTB di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 10 September 2018. Dari total kebutuhan dana itu, baru sekitar Rp 377 miliar yang sudah disalurkan melalui Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) BNPB.

Kenaikan ini terjadi karena adanya proses validasi data di BNPB. Sebagai contoh, total jembatan yang rusak di Kementerian PUPR hanya 12 unit, namun di data BNPN bertambah menjadi 17 unit. Lalu 381 rumah ibadah yang rusak versi PUPR, ternyata mencapai 1143 lebih dari data BNPB.

Dari total kebutuhan dana ini, alokasi terbesar ditujukan untuk Lombok Utara dan Lombok Barat yang menjadi lokasi paling terkena dampak. Total kerusakan di Lombok Utara mencapai Rp Rp 3,19 triliun dan total kebutuhan rehabilitasi sebesar Rp Rp 3,09 triliun. Sementara total kerusakan di Lombok Utara mencapai Rp 3,59 triliun dan total kebutuhan Rp 2,08 triliun.

Sebelumnya, serangkaian gempa bumi melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat sepanjang Agustus 2018. BNPB telah mencatat sekurang-kurangnya ada 564 orang menjadi korban jiwa dimana 82,8 persennya berada di Lombok Utara. Lalu 1.584 korban luka-luka dengan 52,3 persen di Lombok Utara.

Pada 27 Agustus 2018, Willem menyampaikan bahwa perkiraan kebutuhan dana hanya sekitar Rp 6 triliun. Ia mengatakan anggaran ini dipergunakan membangun kembali rumah-rumah yang rusak sekolah, fasilitas kesehatan dan ratusan tempat ibadah. Bahkan, dana Rp 6 triliun pun akan diarahkan untuk dana pemulihan korban gempa.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan sumber rehabilitasi sebenarnya tidak hanya berasal di BNPB saja, namun juga di kementerian terkait. Selain anggaran Rp 377 miliar BNPB, Mardiasmo mengatakan anggaran dari Kementerian Sosial juga sudah turun hingga Rp 236 miliar, Kementerian Kesehatan Rp 11,4 miliar, Kementerian PUPR Rp 176 miliar dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 233 miliar.

Walau begitu, dana cadangan bencana yang tersedia hanya Rp 4 triliun, lebih rendah dari dana kebutuhan yang disampaikan BNPB. Walau begitu, kata Mardiasmo, penyaluran dana untuk rehabilitasi gempa Lombok akan terus dilakukan menggunakan pendanaan saat ini. "Rp 1 triliun lagi sudah dikeluarin Kemenkeu, tinggal menunggu dokumen dari Pak Willem saja," ujarnya.

Berita terkait

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

55 menit lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

2 jam lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

1 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

2 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

3 hari lalu

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

Wapres Ma'ruf Amin meminta dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitasi harus dieksekusi secara sinergi.

Baca Selengkapnya