Kata Sandiaga Uno Saat Ditanya Solusi Defisit Transaksi Berjalan

Minggu, 9 September 2018 19:04 WIB

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memberikan keterangan pers mengenai pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. Prabowo-Sandi bersama koalisi partai pengusungnya mengkritisi kondisi perekonomian bangsa saat ini pasca-melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyatakan fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup lemah akibat neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang terus mengalami defisit. Saat ditanya apa jalan keluarnya, Sandi berjanji akan menyampaikannya segera.

Baca juga: Cerita Rp 100 Ribu Bawang dan Cabai Sandiaga Uno Ternyata Serius

"Nanti kami sampaikan setelah pertemuan dan diskusi dengan tentunya tokoh-tokoh dari partai-partai koalisi lain yang bergabung. Kami ingin selaraskan dan kami pastikan mereka inline, punya pemandangan yang sama," katanya saat ditemui setelah menghadiri acara Agrinex ke-12 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu, 9 September 2018.

Soal fundamental ekonomi Indonesia merupakan satu dari sekian banyak poin sikap pasangan Prabowo-Sandiaga terkait dengan kondisi ekonomi nasional dan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini. Sikap itu disampaikan pada Jumat sore, 7 September 2018, juga setelah bertemu dengan sejumlah petinggi partai politik koalisi pendukung.

Persoalan defisit transaksi berjalan ini dianggap menjadi salah satu biang kerok melemahnya nilai tukar rupiah hingga Rp 14.800-14.900 per dolar Amerika Serikat. Berdasarkan data Bank Indonesia, defisit transaksi berjalan pada triwulan kedua 2018 tercatat US$ 8 miliar atau 3,04 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dibanding defisit triwulan sebelumnya sebesar US$ 5,7 miliar atau 2,21 persen dari PDB.

Kendati pada triwulan kedua defisit transaksi berjalan sudah mencapai batas maksimal yang dianggap aman, yaitu 3 persen, jika dihitung per semester pertama 2018, defisit transaksi berjalan baru mencapai 2,6 persen dari PDB.

"Target saya sudah saya berikan kepada menteri-menteri agar dalam satu tahun ini betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," ujar Presiden Joko Widodo atau Jokowi setelah melepas ekspor Toyota 1.879 unit CBU di Tanjung Priok Car Terminal, Rabu, 5 September 2018.

Sandiaga tak ingin Indonesia terombang-ambing dalam masalah ekonomi, lantas menyalahkan kondisi eksternal. Sebelum ini, pemerintah Jokowi memang berulang kali menyinggung kondisi eksternal, seperti perang dagang Amerika dan Cina hingga krisis Turki dan Argentina, sebagai salah penyebab melemahnya rupiah.

Namun Sandi menyebut ada faktor internal yang menyebabkan pelemahan rupiah, dan itulah yang harus segera dibenahi. "Kami punya cara untuk memperbaiki ini, to fix it. Jadi itu yang akan kami lakukan dalam beberapa hari ke depan," ucap Sandiaga Uno.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

14 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

16 jam lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

2 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

4 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

4 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya