BPJS Ketenagakerjaan Serukan Saatnya Sekarang Berinvestasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Elik Susanto

Jumat, 7 September 2018 21:13 WIB

Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution. Foto: Dok.BPJS Ketenagakerjaan

TEMPO.CO, Jakarta - Investasi di dalam negeri yang lesu justru dipandang oleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai momentum baik untuk membeli saham. Seperti diutarakan Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution, bahwa kondisi pasar saat ini layaknya dua sisi mata uang yang berbeda, tergantung bagaimana kita sebagai investor menyikapinya.

“Kondisi pasar yang sedang lesu saat ini dipengaruhi oleh banyaknya investor yang keluar dari bursa saham nasional, namun kami justru melihat ini sebagai peluang yang baik”, tutur Amran melalui rilis yang diterima Tempo pada Jumat, 7 September 2018.

Menurut Amran, kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih sangat baik, terlihat dari pertumbuhan mencapai 5,27 persen. Inflasi masih terjaga di kisaran 3,2 persen, cadangan devisa masih aman di US$ 118 miliar dan peringkat surat utang negara dikategorikan Investment Grade.

“Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membeli barang bagus dengan harga yang murah. Tentunya dengan memastikan terlebih dahulu kondisi fundamental emiten”, kata Amran.

Baca: Cerita Driver Grab Dapat Perlindungan Kerja BPJS Ketenagakerjaan

Terhitung mulai Juli 2018, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan kinerja investasi cukup baik dengan dana kelolaan mencapai Rp 333 triliun dan peningkatan hasil investasi sebesar 13,8 persen hingga mencapai Rp 17 triliun.

Adapun aset alokasi investasi dari BPJS Ketenagakerjaan antara lain 62 persen penempatan pada surat utang, 18,5 persen penempatan di saham, 8,5 persen pada deposito, 10 persen pada Reksadana dan 1 persen pada Investasi Langsung.

“Jika dilihat kondisi saham per hari ini (Jumat, 7 September 2018), sudah mulai ada pergerakan ke arah positif di sebagian besar sektor saham. Kami rasa momen yang baik ini jangan sampai terlewat”, ujar Amran.

Advertising
Advertising

“Sudah saatnya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik memberikan sentimen positif dan kontribusi yang baik kepada negara. Sebagai investor, BPJS Ketenagakerjaan mendukung pasar dalam negeri dengan masuk ke pasar saham saat ini. Dengan cara seperti ini, pasar Indonesia akan bangkit dan kembali normal”.

Berita terkait

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

43 menit lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

16 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

21 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

22 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

2 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan

Baca Selengkapnya