Sejak Awal 2018, Cadangan Devisa Anjlok USD 14,08 Miliar

Sabtu, 8 September 2018 08:10 WIB

18_ekbis_devisa

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia kembali mencatat penyusutan cadangan devisa Agustus 2018 menjadi US$ 117,9 miliar, turun US$ 400 juta dari US$ 118,3 miliar di bulan sebelumnya. “Penurunan cadangan devisa terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman, dalam keterangan tertulis, Jumat 7 September 2018.

Baca: Genjot Cadangan Devisa, Jokowi Bakal Jalankan 2 Cara Ini

Posisi cadangan devisa itu pun setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Adapun sejak awal tahun hingga Agustus lalu, cadangan devisa telah anjlok sekitar US$ 14,08 miliar. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tak menampik jika lembaganya menggelontorkan cadangan devisa yang tak sedikit untuk mengintervensi pasar guna menahan laju pelemahan kurs rupiah.

“Apresiasi juga kepada pengusaha yang punya devisa dan valas telah menjualnya untuk menambah suplai di pasar, dan terkait keberadaan kami di pasar dengan jumlah yang semakin bertambah sehingga mekanisme pasar semakin kuat,” ucapnya.

Perry pun menegaskan komitmen bank sentral untuk terus berada di pasar dan berfokus pada kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Menurut dia, intensitas intervensi cenderung meningkat dalam sepekan terakhir seiring dengan peningkatan tekanan perekonomian global. “Kami pekan lalu terjadi ketegangan perdagangan antara Cina dan AS, kemudian respon Turki yang dianggap belum cukup, hingga ketidakjelasan mengenai Brexit yang kembali menimbulkan ketidakpastian di pasar, jadi investor global yang tadinya sudah masuk jadi keluar lagi,” katanya.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia memastikan ke depan juga akan mempererat koordinasi dengan pemerintah, juga pengusaha baik di pusat maupun daerah, untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi kurs rupiah. Kepala Pengelolaan Departemen Moneter Nanang Hendarsah menjelaskan intervensi ganda yang dilakukan BI ada di pasar valuta asing maupun Surat Berharga Negara (SBN).

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya