Pasar Saham Gonjang Ganjing, OJK Kumpulkan Investor

Jumat, 7 September 2018 15:14 WIB

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah saat konferensi pers di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, 28 Mei 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia atau BEI mengumpulkan para investor pasar modal pada Jumat, 7 September 2018. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen mengatakan dalam pertemuan tersebut digelar untuk merespon kondisi pasar modal khususnya perdagangan saham yang saat ini tengah volatile.

Baca juga: Rupiah Melemah, Rini Soemarno Siapkan Sejumlah Langkah

"Dalam pertemuan tersebut kami menjelaskan mengenai kondisi terkini kebijakan fiskal dan juga moneter. Bahwa otoritas ekonomi negara ada yang mengurus dan diurus dengan baik," kata Hoesen dalam konferensi persnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 7 September 2018.

Sebelumnya, OJK dengan difasilitasi oleh BEI mengelar diskusi panel investor gathering yang diselenggarakan di Main Hall BEI dengan tema “Menyikapi Volatilitas Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia.” Dalam acara itu, OJK mengundang Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter Bank Indonesia Reza Anglingkusumo, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara, dan Chief Economist PT Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra sebagai pembicara.

Dalam pertemuan itu, kata Hoesen, otoritas dan juga pemerintah menyampaikan bahwa semua indikator fiskal dan moneter saat ini dalam kondisi baik. Karena itu, ia meminta para investor pasar modal untuk tak perlu khawatir menyikapi kondisi saat ini.

Advertising
Advertising

"Sebab, kami sampaikan karena ada data pembandingnya, jadi bukan karena keyakinan membabi buta saja," kata Hoesen.

Hoesen menuturkan bahwa persoalan pasar modal saat ini memang mengenai kerentanan atau daya tahan pasar. Hal ini karena dominasi asing selama ini terhadap portofolio saham di bursa efek cukup besar. Namun, kondisi tersebut saat ini telah diimbangi lewat pertumbuhan investor domestik yang cukup banyak, sehingga bisa menopang volatilitas pasar saham.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan dalam pertemuan tersebut dirinya menyampaikan mengenai kondisi dan pelaksanaan APBN 2018 maupun APBN 2019 yang masih dalam pembahasan bersama DPR. Selain itu, dirinya juga menyampaikan mengenai penerimaan perpajakan dan pengeluaran negara.

Suahasil juga mengatakan dirinya juga menyampaikan mengenai kondisi perekonomian saat ini beserta tantangan yang kini dihadapi. Tantangan tersebut berupa kondisi ekonomi global, menurunnya nilai tukar rupiah dan melebarnya defisit transaksi berjalan.

"Kami juga jelaskan mana titik stabilitas yang perlu dijaga dan mana titik pertumbuhan yang bisa jadi potensi indonesia, ini bisa disampaikan pelaku pasar disampaikan kepada investor," kata Suahasil dalam acara yang sama.

Simak berita tentang OJK hanya di Tempo.co

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

7 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

2 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya