Rupiah Loyo, PLN Pastikan Proyek Energi Terbarukan Tak Molor

Kamis, 6 September 2018 18:56 WIB

Presiden Jokowi memperhatikan turbin kincir angin saat meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin, 2 Juli. Kekuatan PLTB ini berasal dari 30 turbin kincir angin. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN menyebut proyek-proyek energi baru terbarukan tidak akan mundur dari rencana. Kendati banyak desakan agar pemerintah menunda sejumlah proyek infrastruktur supaya sebagian dana pembangunan bisa digunakan untuk membantu menguatkan kurs rupiah.

Baca juga: Pemadaman Listrik di Jawa Lakukan Bergilir karena Transmisi

"Tadi Pak Jonan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan) bilang EBT enggak boleh mundur loh. Jadi EBT enggak mundur," ujar Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 6 September 2018. Dia menegaskan tetap mematok target 23 persen energi baru terbarukan di 2025.

Dengan demikian, Syofvi memperkirakan proyek-proyek yang akan bergeser waktu pengerjaannya antara lain adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Namun, dia belum bisa menyebutkan proyek mana saja yang bisa ditunda.

"Masih saya cek kalau saya mundurkan itu dua tahun, reserve margin itu cukup ga? Kan gitu," kata Syofvi lagi. Saat ini ada sekitar 15 ribu megawatt proyem energi yang belum financial close. "Pokoknya sedang kami simulasikan."

Di lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penundaan sejumlah proyek listrik di Pulau Jawa untuk mengatasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. "Kita reschedule (jadwal ulang) beberapa proyek listrik," ujarnya seusai Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) Forum Negara Kepulauan dan Pulau (AIS) di Jakarta.

Advertising
Advertising

Luhut menjelaskan, penjadwalan ulang proyek listrik itu di antaranya terkait upaya pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah yang belakangan ini melemah. "Supaya tidak salah mengerti ya, di Jawa, (pasokan listrik) sudah cukup sekarang ini. Jadi, mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun, kita mau menenangkan dulu masalah currency (mata uang) ini," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk menjadwalkan ulang sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan sebagai upaya mengendalikan impor komponen. Hal ini yang dinilai turut menyebabkan defisit transaksi perdagangan, sehingga nilai tukar rupiah terus melemah. Pasalnya perusahaan pembangkit listrik disinyalir tidak menaati kewajiban pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sehingga impor komponen melambung.

Meski demikian, Luhut tidak menyebutkan secara gamblang proyek mana saja yang ditunda. Ia mengatakan penundaan terhadap proyek-proyek kelistrikan yang belum mencapai penyelesaian pembiayaan (financial close). "Jadi yang sudah financial close, akan terus (berjalan)," tuturnya.

Proyek kelistrikan yang belum financial close mencapai sekitar 15.200 MW. Proyek-proyek tersebut awalnya ditargetkan mulai 2019, namun akan ditunda pada 2021-2026. Meski ditunda, pemerintah memastikan target rasio elektrifikasi oleh PLN hingga 99 persen pada 2019 akan tetap tercapai.

CAESARAKBAR | ANTARA

Berita terkait

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

2 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak lima manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

17 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

1 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

2 hari lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya