Dibanding Rupiah saat 1998, Ekonom: Sekarang Masih Sangat Normal

Selasa, 4 September 2018 17:29 WIB

Pelemahan Rupiah Masih Terkendali

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan rupiah memang dalam sedang tertekan. Rupiah saat ini melemah cukup dalam hingga hampir menembus Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Namun, menurut Piter kondisi ini jauh berbeda dengan kondisi pelemahan rupiah pada 1997-1998.

Baca: Rupiah Anjlok, Ketua OJK Pastikan Kondisi Perbankan Aman

"Pelemahannya sebenarnya masih sangat normal jauh berbeda dengan kondisi 1997 1998 yang kemudian memicu krisis ekonomi," kata Piter saat dihubungi, Selasa, 4 September 2018.

Menurut Piter rupiah pada 1997-1998 melemah dari Rp 2.250 hingga mendekati Rp 17.000 per dolar AS. Hal itu menunjukkan pelemahan ratusan persen.

Sedangkan saat ini, kata Piter rupiah hanya melemah dari Rp 13.800 di awal tahun menjadi sekitar Rp 14.900 saat ini.

"Artinya hanya melemah sekitar Rp 1.000 rupiah atau sekitar 8 persen saja. Sangat jauh kalau dibandingkan dengan periode krisis 1997-1998," kata Piter.

Selain dari besarnya pelemahan rupiah yang sebenarnya masih sangat normal. Kondisi lain yang berbeda menurut Piter, yaitu kondisi sistem perbankan dan keuangan di mana saat ini kuat dan sudah terbukti mampu menghadapi berbagai krisis global.

Perbedaan selanjutnya dari kondisi fiskal, di mana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup kuat dan sehat dengan rasio utang masih sangat aman.

Sebelumnya Kementerian Keuangan telah merilis data utang pemerintah per 31 Juli 2018. Jumlah utang pemerintah semester II itu sebesar Rp 4.253 triliun. Jumlah tersebut sebanding sebanding dengan 29,74 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ini terutama bagi mereka yang sering menyorot dari sisi defisit dan utang negara, sekali lagi pada posisi Juli menggambarkan bahwa APBN kita semakin sehat dan menunjukkan tren yang sangat positif," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Selasa, 14 Agustus 2018.

Lebih lanjut Piter mengatakan, dilihat dari kondisi swasta, utang luar negeri swasta masih cukup aman menghadapi pelemahan rupiah.

"Apa yang sudah dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintah sudah cukup baik dan bisa diharapkan efektif menstabilkan kembali rupiah," ujar Piter.

Menurut Piter, penjelasan ini mengenai perbedaan ekonomi 1998 dengan 2018 perlu disampaikan kepada masyarakat, agar tidak menimbulkan isu-isu yang tidak produktif dan kemudian justru membuat rupiah semakin melemah.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

11 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

13 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya