Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) memberikan sambutan dalam Upacara Penutupan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Ahad, 2 September 2018. ANTARA/INASGOC/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tengah mencari solusi menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kurs rupiah terus melemah hingga 14.900 per dolar AS.
"Pemerintah berusaha agar rupiah tetap dalam nilai yang wajar. Utamanya bagaimana kita mengurangi defisit perdagangan," ujarnya di Kantor Wapres RI, Selasa, 4 September 2018.
JK menuturkan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor komoditas yang tak perlu. Termasuk memaksimalkan ekspor Sumber Daya Alam (SDA) dan mengurangi impor BBM.
Pemerintah disebut bakal mengoptimalkan penggunaan biodiesel agar memanfaatkan konten lokal semakin besar. Hal ini mesti dipikirkan matang-matang oleh PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sebagai operator sumber daya energi di Indonesia.
"Pokoknya bagaimana meningkatkan ekspor dan mengurangi impor sehingga defisitnya atau gap-nya (neraca perdagangan) akan berkurang agar rupiah tetap dalam nilai yang wajar," ucapnya.
Presiden Joko Widodo kembali memanggil para menteri ekonomi dan kepala lembaga ekonomi ke Istana Presiden, hari ini untuk membahas soal melemahnya rupiah. Pemanggilan tersebut merupakan yang kedua setelah dilakukan panggilan serupa pada Senin, 3 September 2018.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sehari sebelumnya. Dia menerangkan pembahasan pada hari ini lebih diperinci agar langkah-langkah yang akan diambil menjadi lebih konkret. Pada dasarnya, pemerintah ingin fokus dalam hal ekspor dan akan mengumumkan kebijakan ekspor dalam waktu dekat.