Darmin Nasution: Rencana Peningkatan Ekspor Jangka Pendek Dirinci

Reporter

Antara

Selasa, 4 September 2018 14:08 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 "Akselerasi Perdagangan di Era Ekonomi Digital" di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah merinci daftar komoditas ekspor yang mampu untuk didorong dalam jangka pendek sebagai bagian dari upaya mengurangi defisit transaksi berjalan yang sempat melebar pada triwulan II-2018. Rincian daftar menyangkut komoditas beserta tujuan ekspornya tersebut diharapkan tersedia dalam dua hari ke depan.

Baca juga: Darmin Prediksi Neraca Perdagangan Positif Akhir 2018

"Ada penugasan ke Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri ESDM untuk membuat rincian dari rencana peningkatan ekspor dengan matriks komoditasnya apa, tujuan ke mana, dan sebagainya. Diberi waktu dua hari," kata Darmin di kantornya di Jakarta, Selasa, 4 September 2018.

Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan II-2018 mencapai 8 miliar dolar AS atau tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 5,7 miliar dolar AS atau 2,2 persen terhadap PDB.

Darmin mengungkapkan beberapa komoditas yang potensial untuk masuk dalam daftar tersebut antara lain batu bara, hasil perkebunan, dan beberapa yang menyangkut industri manufaktur.

Upaya mendorong ekspor itu, lanjut dia, tetap harus mempertimbangkan kondisi perdagangan global yang masih belum pasti. Darmin mengatakan perlambatan ekspor saat ini hanya terjadi untuk tujuan Amerika.

"Kami identifikasi satu per satu, itu akan diumumkan sebagai langkah (peningkatan ekspor) yang akan dilakukan dalam jangka pendek," kata dia.

Pemerintah juga berupaya menekan impor sebagai salah satu langkah mengurangi defisit transaksi berjalan. Terkait hal tersebut, Darmin mengatakan bahwa isu yang dibahas antara lain menyangkut pajak penghasilan (pph) impor dan serapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Terkait TKDN, sektor yang dibahas terutama menyangkut proyek kelistrikan karena termasuk yang paling tinggi konten impornya. Konten impor untuk proyek jalan dan jembatan, menurut Darmin Nasution, tidak terlalu tinggi.

ANTARA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

10 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

14 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

14 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

14 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya