Sri Mulyani Yakin Pemerintah Mampu Jaga Inflasi 3,5 Persen

Jumat, 24 Agustus 2018 18:02 WIB

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan razia ikan kaleng mengandung cacing di salah satu pusat perbelanjaan, di Kota Kediri, Jawa Timur, 29 Maret 2018. Razia di sejumlah pusat perbelanjaan tersebut guna mengantisipasi peredaran ikan kaleng berbahaya. ANTARA/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin pemerintah tetap bisa menjaga tingkat inflasi pada 2018 hingga 2019 berada di kisaran 3,5 persen. Hal tersebut disampaikan usai rapat mengenai pengendalian inflasi pusat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Gubernur Bank Indonesia.

Baca: Jokowi Bangga Pemerintah Berhasil Tekan Inflasi dan Kemiskinan

"Kami tetap berkeinginan agar inflasi tetap bisa dijaga pada tingkat 3,5 persen sepanjang 2018 dan seterusnya sampai di 2019," kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat, 24 Agustus 2018.

Menurut Sri Mulyani pemerintah dan Bank Indonesia fokus melihat komponen dari masing-masing penyebab inflasi, core inflation atau inflasi inti, inflasi yang dikontribusikan dari volatile food atau inflasi dari komponen bergejolak dan inflasi yang diperkirakan dari nilai tukar atau imported inflation.

Di lokasi yang sama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan untuk menjaga tingkat inflasi. Kemendag akan bersiaga melakukan operasi pasar untuk memantau volatile food.

"Kami akan siapkan mencanangkan untuk melakukan berbagai langkah operasi pasar apabila diperlukan. Begitu kondisinya mengharuskan kami akan siap," kata Enggartiasto.

Advertising
Advertising

Sedangkan Perry Warjiyo mengatakan dampak nilai tukar rupiah terhadap inflasi masih terkendali. Menurut Perry tingkat pelemahan rupiah yang sekitar 7 persen secara year to date (YTD), relatif lebih rendah dibanding negara lain.

"Depresiasi kita itu relatif lebih rendah, bahkan jauh lebih rendah pada 2015 atau 2013," kata Perry di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat, 24 Agustus 2018.

Faktor kedua, karena tingkat ketersediaan atau supply lebih besar dari tingkat permintaan barang atau dalam arti kesenjangan masih negatif. "Meskipun ekonomi naik, masih di bawah kapasitas produksi nasional, sehingga kami tidak melihat tekanan permintaan terhadap inflasi," ujar Perry.

Faktor ketiga, kata Perry adalah ekspektasi yang terjangkar secara baik. Menurut Perry dari berbagai survei yang ada seperti survei kegiatan dunia usaha dan ekspektasi konsumen, inflasi juga masih terjaga di kisaran 3,5 persen.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

7 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

11 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

11 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya