TEMPO.CO, Jakarta -Ratusan Eks Karyawan Freeport berunjuk rasa di Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Mereka mengumpulkan uang Rp 1000 per hari untuk biaya keberangkatan mereka dari Mimika, Papua ke Jakarta. Uang tersebut juga digunakan untuk biaya akomodasi selama di Jakarta.

BACA: Eks Karyawan Freeport Demo Bawa Keranda dan Salib, Ini Artinya

“Kami semua ini kerja serabutan, ada yang jadi tukang ojek, kerjaannya tidak menentu. Kami menabung seribu per hari untuk pergi ke Jakarta sejak Januari 2018 lalu,” kata salah satu koordinator aksi, Marten Mote, saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin, 20 Agustus 2018.

Selama di Jakarta, ratusan eks karyawan PT Freeport Indonesia telah melakukan aksi di beberapa tempat yaitu kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat dan kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Mereka menuntut kejelasan nasib sekitar 8 ribu karyawan yang dirumahkan sejak 2017, tuntutan mereka semakin kuat setelah Freeport memutuskan untuk berhenti membayar iuran BPJS Kesehatan para pegawainya sebulan setelah pemecatan terjadi.

BACA: Inalum: Negosiasi Freeport dengan Pemerintah Indonesia Belum Usai

Demo tidak berhenti di situ, pada Senin, 20 Agustus 2018, puluhan eks karyawan PT Freeport Indonesia melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan demo sebelumnya karena banyak peserta demo yang harus kembali ke Papua untuk merayakan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 22 Agustus 2018 mendatang.

Perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan deputi hubungan kelembagaan sudah bersedia bertemu. Tetapi, para pendemo eks karyawan Freeport hanya bersedia untuk bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko. Hingga pukul 17.30 pendemo belum meninggalkan lokasi demo yang bertempat di depan Istana Negara.

SUHAIMAH | MARTHA WARTA S