Strategi Kementan Jaga Hewan Kurban Idul Adha dari Penyakit

Senin, 20 Agustus 2018 18:38 WIB

Petugas Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Provinsi DKI Jakarta mengambil sampel darah hewan qurban jenis kambing yang dijual di Jln. Harsono, Ragunan, Jakarta, Selatan, Jumat, 5 Desember 2008. Kegiatan yang merupakan pemantauan virus antrax ini dilakukan setiap tahun menjelang hari raya Idul Adha. (TEMPO/ Panca Syurkani)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian mengandalkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) kurban percontohan demi mencegahnya penyaluran penyakit zoonosis atau infeksi penyakit dari hewan ke manusia menjelang Idul Adha 2018. Saat ini, Kementan telah membangun RPH ini di 12 provinsi di seluruh Indonesia.

Baca juga: Viral Daging Gelembung Putih Sebelum Idul Adha 2018 di Bojonegoro

"Ini adalah fokus Kementan dalam pengawasan pemotongan hewan kurban," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, saat dihubungi di Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.

Menjelang Idul Adha pada Rabu, 22 Agustus, Ketut pun telah menerbitkan surat edaran agar dinas di provinsi menggunakan fasilitas ini seoptimal mungkin.

Adapun 12 provinsi yang telah memiliki RPH Kurban Percontohan yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Bengkulu, Maluku Utara serta Sulawesi Utara. Lalu terakhir DKI Jakarta yang memiliki RPH terbanyak, yaitu di tujuh lokasi yang tersebar di berbagai titik.

Upaya pengendalian penyakit zoonosis ini sebenarnya telah dimulai dengan terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban. Di dalamnya diatur soal persyaratan minimal tempat penjualan hewan kurban, pengangkutan, kandang penampungan dan tempat pemotongan hewan kurban.

Selain itu, diatur soal tata cara penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging kurban sesuai aspek teknis dan syariat Islam.

Pengendalian secara detail ini bukan tanpa alasan lantaran ada beberapa wilayah di Indonesia yang endemis antraks dan zoonosis. Selain itu, sejumlah penyakit hewan marak terjadi di masa Idul Adha ini seperti tuberculosis, penyakit kulit seperti scabies, demodex dan cacing hati.

Menjelang Idul Adha 2018, Ketut mengatakan kementeriannya pun menugasi ribuan orang untuk memantau langsung pelaksanaan dari aturan ini. Khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya saja, ada sekitar 2.089 anggota Tim Terpadu Pemantauan Hewan yang terjun ke lapangan. Mereka berasal dari dinas terkait, kalangan kampus, hingga dokter-dokter hewan dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.

Berita terkait

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

2 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

4 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

4 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

4 hari lalu

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

Anggota Dewas KPK Albertina Ho membenarkan tengah dilaporkan ke Dewas KPK oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

KPK Jawab Kesaksian Mantan Sespri Sekjen Kementan soal BAP Kasus SYL Bocor saat Penyelidikan

4 hari lalu

KPK Jawab Kesaksian Mantan Sespri Sekjen Kementan soal BAP Kasus SYL Bocor saat Penyelidikan

Mantan Sespri Sekjen Kementan, Merdian Tri Hadi mengaku mendapat tekanan psikis saat mengetahui BAP soal kasus SYL bocor.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

6 hari lalu

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

Tim penyidik KPK membuka peluang memeriksa anggota keluarga Syahrul Yasin Limpo alias SYL perihal penyidikan dugaan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Ini Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan

6 hari lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Ini Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan

Hakim perkara korupsi Syahrul Yasin Limpo bertanya soal permintaan untuk kado dan kebutuhan perawatan kecantikan anak SYL, Indira Chunda Thita.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya