Kebijakan Uang Muka Nol Persen Kredit Kendaraan, Ini Respons APPI

Senin, 20 Agustus 2018 15:51 WIB

Showroom mobil Honda di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Selatan. Showroom ini mulai beroperasi pasa 31 Juli 2018. TEMPO/Wawan Priyanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyambut positif rencana Otoritas Jasa Keuangan atau OJK melonggarkan uang muka pembiayaan kendaraan bermotor sebesar nol persen atau DP nol persen. Meski begitu, ia tak yakin semua perusahaan bakal memberi program uang muka nol persen tersebut.

Baca: BI: Pelonggaran Uang Muka KPR Tak Terkait Program DP Nol Rupiah

"Tapi menurut saya tidak semua perusahaan nanti membuat program uang muka nol persen karena tentu perusahaan akan tetap bersikap hati-hati memperhatikan manajemen risikonya," kata Suwandi ketika dihubungi Tempo, Senin, 20 Agustus 2018.

Sebelumnya, OJK berencana mengeluarkan revisi atas POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Dalam revisi itu, OJK mewajibkan penyaluran pembiayaan kepada sektor produktif sebesar 10 persen.

Salah satu poin revisi tersebut adalah pelonggaran loan-to-value (LTV) untuk uang muka pembiayaan kendaraan bermotor sebesar nol persen. Adapun perusahaan yang bisa memiliki program ini adalah perusahaan yang memiliki non-performing financing (NPF) di bawah 1 persen atau sama dengan 1 persen.

Advertising
Advertising

Baca: 1 Agustus 2018, BTN Tawarkan Program DP Uang Muka KPR 1 Persen

Menurut Suwandi, salah satu alasan banyak perusahaan yang tak mau mengeluarkan program itu adalah masih sedikitnya perusahaan pembiayaan yang memiliki NPF di bawah atau sama dengan 1 persen. Karena itu, menurut dia, kebijakan DP nol persen tersebut belum tentu mendorong penyaluran pembiayaan kredit.

"Untuk melihat pertumbuhan kredit pembiayaan kan bisa lewat aturan lain, misal soal diperbolehkannya pembiayaan tunai atau dana tunai. Peraturan itu kan tidak hanya mengatur soal DP kendaraan," kata Suwandi.

Meskipun demikian, Suwandi mengatakan, asosiasi mendukung penuh kebijakan uang muka ini. Ia juga menyebut peraturan untuk relaksasi itu kini juga tengah ditunggu oleh banyak perusahaan pembiayaan.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

17 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

20 jam lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

4 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya