Drama Perang Dagang, China dan AS Kembali Berunding di Bulan Ini

Sabtu, 18 Agustus 2018 08:19 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/

TEMPO.CO, Jakarta - China dan AS akan kembali berunding untuk membicarakan sengketa perang dagang di antara kedua negara, yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

"Delegasi dari China yang dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen akan bertemu dengan Penasihat Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional AS David Malpass," tulis Kementerian Perdagangan China melalui laman resminya, seperti dilansir Reuters, Jumat 17 Agustus 2018.

Baca:

Perang Dagang AS - UE, Merkel Minta Trump Cegah Konflik Meluas

AS dan Cina Saling Berbalas Tarif, Perang Dagang Semakin Memanas

Advertising
Advertising

Presiden AS Donald Trump pun meminta agar China memberikan penawaran lebih ke meja perundingan kali ini.

“Jika China tidak memberikan penawaran yang dapat kami terima, kami tidak akan membuat kesepakatan hingga penawaran itu adil untuk negara kami,” kata Trump, seperti dikutip Bloomberg.

Lebih lanjut, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pertemuan tersebut akan dilangsungkan di Washington, AS pada 21-22 Agustus 2018, yakni sebelum tarif untuk produk impor asal masing-masing negara senilai US$16 miliar resmi diberlakukan.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow juga menyatakan optimismenya atas kunjungan delegasi China kali ini. Namun, dia terus mengingatkan agar pemerintahan Xi Jinping tidak meremehkan upaya Trump yang ingin mendorong agar China mengubah kebijakan ekonominya.

"Pemerintah China jangan meremehkan keinginan dan kegigihan Presiden Trump untuk melanjutkan peperangan ini, yaitu upaya [Trump] agar China menghilangkan hambatan kuota, tarif dan nontarif, menghentikan praktik pencurian/pemaksaan transfer teknologi," papar Kudlow.

Di dalam pertemuan kabinet di Gedung Putih, dia juga menilai pelemahan mata uang yuan dalam beberapa bulan terakhir akibat tensi dagang telah memperlihatkan bahwa AS berada di posisi yang menguntungkan di dalam perang dagang ini.

"Mungkin ada beberapa manipulasi [dari China terhadap mata uangnya], tapi menurut saya, sekarang investor banyak yang keluar dari China dan kembali ke AS karena ekonomi AS itu lebih baik, sedangkan ekonomi China tampak buruk," lanjutnya.

Kendati pertemuan tersebut dipandang sebagai suatu kemajuan di dalam eskalasi tensi dagang, beberapa analis menilai pembicaraan tersebut belum akan mencapai suatu mufakat. Pasalnya, pembicaraan itu hanya dilakukan oleh pejabat level rendah dan perwakilan dari AS justru berasal dari Departemen Keuangan alih-alih dari Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR).

Empat orang sumber dari komunitas bisnis AS dan China mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki ekspektasi yang tinggi untuk perundingan ini, terlebih lagi jika pejabat USTR tidak diikutsertakan. Sumber tersebut menilai perundingan ini tampak hanya untuk mestabilkan pasar.

Baca:

Perang Dagang AS - Cina, Yuan Terdepresiasi

Perang Dagang, Media Cina Tuding Amerika Berusaha Memeras


"Ini hanya akan membuang-buang waktu kedua pemerintahan (khususnya China), Siapa yang mengira Depkeu AS memiliki kuasa untuk membuat kesepakatan yang dapat mengakhiri perang dagang?" tulis Wakil Direktur Freeman Chair untuk Studi China di Center for Strategic and International Studies di Washington lewat akun Twitter-nya.

Selain itu, kesepakatan dari drama perang dagang juga dinilai masih jauh untuk tercapai karena masih ada selisih yang lebar antara Washington dan Beijing terkait permintaan AS agar China meningkatkan akses pasar dan proteksi kekayaan intelektual terhadap perusahaan AS, memangkas subsidi industri,dan mengurangi defisit perdagangan dengan AS yang tahun lalu nilainya mencapai US$375 miliar.

Berita terkait

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

6 Desember 2023

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.

Baca Selengkapnya

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

25 Juni 2023

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

Perdana Menteri Australia segera bertolak ke Cina untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.

Baca Selengkapnya

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

5 Oktober 2022

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

Menteri Bahlil menyatakan sedikitnya ada empat goncangan global yang mengancam perekonomian Indonesia terjadi dalam kurun 2018 hingga 2022.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

4 Oktober 2022

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi global saat ini sangat gelap.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

31 Oktober 2021

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk mengakhiri perang tarif untuk baja dan aluminium AS yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Ajakan Bertemu Tatap Muka Ditolak Xi Jingping? Ini Kata Joe Biden

15 September 2021

Ajakan Bertemu Tatap Muka Ditolak Xi Jingping? Ini Kata Joe Biden

Presiden Joe Biden membantah bahwa tawarannya untuk bertemu tatap muka telah ditolak pemimpin Cina, Xi Jinping.

Baca Selengkapnya

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

16 April 2021

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

Menunjukkan kemajuan yang telah dibuat Huawei, bahkan saat perusahaan itu di puncak pembatasan ketat oleh Amerika Serikat dan beberapa sekutunya.

Baca Selengkapnya

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

1 April 2021

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

Boeing meminta agar ada pemisahan antara permasalahan HAM dengan sengketa dagang sehingga tidak ada kesempatan bagi kompetitor untuk ambil untung

Baca Selengkapnya

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

22 Maret 2021

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

Berikut 5 hal yang harus diketahui seputar kelangkaan suplai chip di dunia saat ini

Baca Selengkapnya

Perang Dagang Amerika Cina Belum Reda, Ini Kebijakan Mendag Lutfi

31 Januari 2021

Perang Dagang Amerika Cina Belum Reda, Ini Kebijakan Mendag Lutfi

Mendag Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan terus menjalin hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan Cina

Baca Selengkapnya