Ojek Online Tetap Demo Saat Pembukaan Asian Games 2018

Minggu, 12 Agustus 2018 12:40 WIB

Petugas mencatat data pengemudi ojek online yang menunggu di tempat pemberhentian khusus bagi ojek online di gedung Balai Kota, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Tempat khusus itu berada di dekat pos keamanan Balai Kota. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPTJDI) Igun Wicaksono memastikan ojek online tetap menggelar aksi demonstrasi pada pembukaan Asian Games 2018. Sebelumnya, para pengemudi ojek online mengancam akan mengadakan demonstrasi besar-besaran menyusul konflik berkepanjangan dengan manajemen perusahaan aplikasi.

Baca juga: Jika Tarif Tak Dinaikan, Ojek Online Tetap Demo Saat Asian Games

"Rencana masih belum berubah," kata Igun saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 12 Agustus 2018. Para pengemudi ojek online, kata dia, akan terus berjuang melawan hak mereka sendiri.

Konflik ini terjadi akibat adanya ketidakpuasan pengemudi terhadap sistem kemitraan di dua perusahaan aplikasi, yaitu Go-Jek dan Grab Indonesia. Salah satunya soal tarif dasar penumpang yang hanya Rp 1.600 per kilometer (km). Para pengemudi menuntut agar tarif dasar dinaikkan menjadi Rp 3.000 karena biaya hidup yang makin tinggi dan tidak relevan jika menggunakan tarif lama.

Karena perusahaan aplikasi tak kunjung memberikan respons, maka pada 3 Agustus 2018, diadakan mediasi terpisah dengan bantuan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Selain PPTJDI, kelompok yang juga terlibat, yaitu gabungan pengemudi ojek online dari Gerakan Aksi Roda Dua (Garda). Hasilnya, kedua perusahaan aplikasi akan memberikan pernyataan resmi terkait dengan tuntutan pengemudi.

Namun sampai saat ini, kata Igun, baru Grab Indonesia yang menyampaikan pernyataan. Menurut dia, Go-Jek telah berjanji akan menyampaikan keterangan pada Kamis, 9 Agustus 2018. Namun sampai saat ini, ternyata belum terdengar kabar apa pun. "Kami masih menunggu rilis resmi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Igun juga menyampaikan bahwa mereka sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan pihak mana pun. Namun, Ia menyesali perusahaan aplikasi yang selama ini cenderung tertutup. "Mereka hanya memikirkan investasi mereka sendiri," tutur Igun.

Public Relation Manager Grab Indonesia Andre Sebastian mengatakan bahwa sejak Mei 2018, rata-rata tarif per kilometer juga sebenarnya sudah naik berkala menjadi jauh di atas Rp 2.000. Adapun Vice President Corporate Communications Go-Jek Michael Reza Say hanya meminta Tempo menunggu informasi resmi dari perusahaan.

FAJAR PEBRIANTO | YOHANES PASKALIS

Baca berita lain tentang ojek online di Tempo.co.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

28 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

29 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

31 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

33 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

37 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

37 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

38 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

38 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

39 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya