TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan demo para pengemudi ojek online saat perhelatan Asian Games akan tetap dilangsungkan. Dia bersama ribuan ojek online lainnya, menuntuk dikembalikannya tarif ojek yang sebelumnya Rp 3.000 per kilometer.
BACA: Penataan Parkir Ojek Online, Luhut: Itu Urusan Gubernur
Tarif tersebut, kata Igun merupakan tarif yang berlaku pada 2015, di mana ojek online menjadi populer di masyarakat. “Dulu tarif kami Rp 3.000 per kilometer, sekarang Rp 1.200, padahal harga kebutuhan terus naik,” kata Igun saat dihubungi, Jumat, 27 Juli 2018.
Igun mengakui sudah ada pertemuan dengan pihak Kementerian Perhubungan. Namun, dalam dialog tersebut belum ada titik temu soal pengembalian tarif ojek online. Sehingga, dia bersama para pengemudi ojek lainnya, akan tetap melangsungkan unjuk rasa di Gelora Bung Karno. Dia mengklaim, ada 50 ribu driver yang akan berunjuk rasa.
Soal tarif ojek online, Vice President Corporation Comunication Gojek, Michael Reza Say, mengatakan tiap daerah memiliki permintaan dan penawaran yang berbeda-beda. “Gojek sudah memperhitungkan tarif,” ucap dia.
BACA: Ojek Online Dikritik Suka Mangkal, Grab Klaim Punya 90 Shelter
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin para pengemudi ojek online tidak akan melakukan unjuk rasa, saat pembukaan Asian Games oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan sudah melakukan dialog dengan para asosiasi ojek online.
Budi Karya menjelaskan, perihal tuntutan para pengendara ojek online, akan diakomodir oleh Pemerintah Daerah. Beberapa daerah yang sudah mengakomodir hal tersebut ada di Balikpapan dan Jawa Timur.
Soal regulasi ojek online, kata Budi Karya, diserahkan ke Pemerintah Daerah masing-masing. "Harapan kami, semua bisa saling mengerti," ucap dia.