RI Hapus Bea Masuk Produk Palestina, Enggar: Ini Dukungan Penuh

Selasa, 7 Agustus 2018 11:55 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan penghapusan tarif bea masuk bagi produk kurma dan virgin olive oil asal Palestina bisa efektif berlaku per September 2018. “Tarif 0 persen untuk tahap pertama adalah kurma dan olive oil, dan selanjutnya berapun mereka mau kirim tidak ada batasan, berapa mereka mau kirim kita ambil,” katanya, di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.

Baca: Pemerintah Indonesia Bebaskan Tarif Impor Semua Produk Palestina

Sesuai perintah Presiden Jokowi, kata Enggar, khusus untuk Palestina diberikan prioritas. "Apapun yang mereka butuhkan untuk diimpor, Indonesia akan mempersiapkan. Sebaliknya, apapun yang mereka siapkan untuk diekspor, Indonesia siap menerima, dan membuka seluas-luasnya untuk Palestina," ucapnya. "Bukan hanya retorika, tetapi dukungan untuk Palestina secara sungguh-sungguh."

Enggar juga menyebutkan, berapapun ekspor dari Palestina, akan diserap oleh pasar Indonesia. "Kita tunggu list-nya. List apa yang Palestina siap, dan yang Palestina butuhkan kita juga siap,” kata Enggar.

Baca: Indonesia Dukung Upaya Pemulihan Ekonomi Palestina

Advertising
Advertising

Enggar mengatakan, kerja sama antara Indonesia dengan Palestina memang berbeda dengan yang lain. Biasanya Preferential Trade Agreement (PTA) yang sering dilakukan ada studinya, dan juga tiap negara menyiapkan list of produk sebagai barter dari produk yang akan dikirim dari negara mitra.

“Tapi kali ini kita lebih ke posisi, kamu punya apa mau dikirim, kamu butuh apa kita kirim dan itu tidak pake studi, lebih terbuka. Tentunya kita punya daftar ini lho yang kita siap, tergantung pilihan mereka,” ujar Enggar.

Duta Besar Palestina, Zuhair Al-shun mengatakan, pemerintah Palestina sangat memanfaatkan penghapusan pajak yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini terutama untuk kemajuan perekonomian negaranya, karena banyak kejadian yang dilakukan pemerintah Israel terkait penghancuran bangunan dan lainnya.

Zuhair Al-shun berharap kerja sama itu akan membawa keuntungan yang sangat besar bagi kedua negara. “Melalui penghapusan bea ini mudah mudahan dapat membangkitkan lagi keuangan dan kemajuan pemerintah Palestina,” Kata Zuhair.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, mengatakan, melalui penandatangan kerja sama ini, pemerintah menciptakan langkah nyata untuk berperan dalam mendorong kemandirian ekonomi bagi warga Palestina. “Palestina dapat memperoleh kedaulatan ekonominya serta mampu untuk melakukan negosiasi perdagangan baik dalam kerangka WTO maupun bilateral untuk pembangunan negaranya,” ujar Iman.

Iman juga menyampaikan bahwa penghapusan bea masuk atas produk kurma dan minyak zaitun dari Palestina merupakan langkah awal kerja sama perdagangan kedua negara. Langkah selanjutnya Indonesia dan Palestina akan membuat kesepakatan untuk saling menghapus tarif produk-produk lainnya.

MAWARDAH

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

19 menit lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

13 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

14 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

17 jam lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

18 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

22 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

22 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya