AS dan Cina Saling Berbalas Tarif, Perang Dagang Semakin Memanas

Minggu, 5 Agustus 2018 21:25 WIB

Komunitas bisnis Amerika di Cina prihatin tentang masa depan di tengah gesekan perdagangan dan perselisihan antara AS dan Cina.

TEMPO.CO, Jakarta - Eskalasi tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China semakin panas. Setelah pekan lalu Negeri Paman Sam meningkatkan tarifnya kepada Negeri Panda, sekarang giliran China yang memberikan balasan.

Simak: Strategi Jokowi Antisipasi Ancaman Perang Dagang

Pekan lalu, AS mengubah proposal ancaman tarifnya yang semula 10% menjadi 25% untuk produk impor asal China yang senilai US$200 miliar.

China pun akhirnya bereaksi dengan mengeluarkan daftar yang berisi produk impor asal AS senilai US$60 miliar untuk dikenakan tarif sebesar 25%. Salah satu produk AS yang rentan di dalam daftar tersebut adalah produk gas alam cair (LNG).

Presiden AS Donald Trump menyatakan tarifnya kini mulai berdampak terhadap China.

Advertising
Advertising

“Kita benar-benar telah mengubah China, dan kini saatnya kita mengubah diri sendiri,” ujar Trump di Ohio, seperti dikutip Reuters, Minggu 5 Agustus 2018.

Lebih lanjut dia juga mengatakan bahwa harga saham China telah jatuh dan melemahkan posisi Negeri Panda di dalam perundingan perdagangan.

“Pasar AS semakin kuat dari sebelumnya. Sementara pasar China telah jatuh 27% dalam empat bulan terakhir, dan mereka mulai membuka percakapan dengan kita [AS],” kata Trump.

Namun, pengukuran untuk saham China yang dimaksud Trump masih belum jelas. Adapun, indeks S&P 500 yang mengukur saham mayoritas perusahaan AS masih belum dapat kembali ke level tinggi seperti pada Januari sejak Trump memulai tensi dagang.

Baik AS maupun China menyatakan tidak akan menyerah dalam tensi perang dagang tersebut. Menlu China Wang Yi menyebutkan bahwa tindakan balasan dari China semata untuk menjaga perdagangan bebas.

“Langkah yang kami ambil mempertimbangkan kepentingan masyarakat kami dan berpegang pada aturan rezim Organisasi Dagang Dunia,” katanya di Singapura.

Berita terkait

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

6 Desember 2023

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.

Baca Selengkapnya

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

25 Juni 2023

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

Perdana Menteri Australia segera bertolak ke Cina untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.

Baca Selengkapnya

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

5 Oktober 2022

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

Menteri Bahlil menyatakan sedikitnya ada empat goncangan global yang mengancam perekonomian Indonesia terjadi dalam kurun 2018 hingga 2022.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

4 Oktober 2022

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi global saat ini sangat gelap.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

31 Oktober 2021

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk mengakhiri perang tarif untuk baja dan aluminium AS yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Ajakan Bertemu Tatap Muka Ditolak Xi Jingping? Ini Kata Joe Biden

15 September 2021

Ajakan Bertemu Tatap Muka Ditolak Xi Jingping? Ini Kata Joe Biden

Presiden Joe Biden membantah bahwa tawarannya untuk bertemu tatap muka telah ditolak pemimpin Cina, Xi Jinping.

Baca Selengkapnya

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

16 April 2021

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

Menunjukkan kemajuan yang telah dibuat Huawei, bahkan saat perusahaan itu di puncak pembatasan ketat oleh Amerika Serikat dan beberapa sekutunya.

Baca Selengkapnya

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

1 April 2021

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

Boeing meminta agar ada pemisahan antara permasalahan HAM dengan sengketa dagang sehingga tidak ada kesempatan bagi kompetitor untuk ambil untung

Baca Selengkapnya

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

22 Maret 2021

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

Berikut 5 hal yang harus diketahui seputar kelangkaan suplai chip di dunia saat ini

Baca Selengkapnya

Perang Dagang Amerika Cina Belum Reda, Ini Kebijakan Mendag Lutfi

31 Januari 2021

Perang Dagang Amerika Cina Belum Reda, Ini Kebijakan Mendag Lutfi

Mendag Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan terus menjalin hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan Cina

Baca Selengkapnya