Jokowi Sebut RI Kekurangan Bendungan, AS dan Cina jadi Pembanding

Senin, 30 Juli 2018 16:10 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan bendungan Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, 25 Mei 2018. Bendungan ini akan bermanfaat untuk mengairi kurang lebih 3 ribu hektare sawah masyarakat dan sumber air baku bagi daerah sekitar. Foto: Kris - Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan Indonesia mengalami kekurangan bendungan pada saat ini. Hal itu disampaikan oleh Presiden ketika meresmikan Bendungan Tonju, di Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin, 30 Juli 2018.

Baca: Jokowi Resmikan Bendungan Tanju Dompu NTB Senilai Rp 124 Miliar

Jokowi lalu membandingkan kondisi Indonesia dengan Amerika Serikat yang memiliki 6.100 bendungan, Cina yang memiliki 110.000 bendungan, dan Jepang yang memiliki 3.000 bendungan. Indonesia sendiri baru memiliki 231 bendungan atau waduk.

“Artinya, kita masih kekurangan banyak sekali waduk maupun bendungan. Dan di NTB saya kira akan diselesaikan lima waduk, lima,” ucap Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Baca: Jokowi: Mantadori Biodiesel Hemat Devisa USD 21 Juta per Hari

Advertising
Advertising

Menurut Presiden, Bendungan Tonju yang baru diresmikannya itu memiliki daya tampung 18 juta meter kubik yang memberikan irigasi air ke-2.250 hektar lahan sawah di Kecamatan Manggelewa.

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan kunci pembangunan di NTB adalah keberadaan air. Oleh sebab itu, Presiden berharap dengan adanya Bendungan Tonju maka komoditas pertanian di Dompu akan bisa meningkat secara cepat.

Pembangunan bendungan itu membutuhkan anggaran senilai Rp 124 miliar. Bendungan itu diharapkan dapat melayani kebutuhan air baku dengan kapasitas 50 liter per detik. Bendungan ini juga disebut dirancang untuk dapat mengurangi banjir di Kecamatan Kilo. “Kalau tidak ada air, misalnya, di Dompu ini, mau ditanam apa?” kata Presiden.

Saat ini di NTB terdapat 9 bendungan yang telah beroperasi. Bendungan Tanju yang merupakan bendungan ke-10 dan baru saja selesai dibangun ini merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selain Bendungan Tanju, pemerintah juga akan membangun empat bendungan lainnya di NTB, dua di antaranya masih dalam tahap konstruksi adalah Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Mila. Adapun dua bendungan lainnya, yakni Bendungan Beringin Sila dan Bendungan Meninting akan segera dibangun dan sedang dalam tahap lelang yang dimulai pada tahun ini.

Dengan begitu, kapasitas tampung bendungan di NTB saat ini akan menjadi sekitar 354,57 juta meter kubik dengan dibangunnya lima bendungan baru termasuk Bendungan Tanju yang diresmikan Presiden Jokowi tersebut. Angka itu naik dibandingkan dengan kapasitas sebelumnya sebesar 213,45 juta meter kubik yang terdiri dari sembilan bendungan.

BISNIS

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

14 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya