2019, BI dan Pemerintah Upayakan Tarik Devisa Wisata USD 20 M

Kamis, 26 Juli 2018 20:28 WIB

Wisatawan beraktivitas di dalam Gua Rangko, Nusa Tenggara Timur, 1 Mei 2017. Hingga kini reptil yang menghuni habitatnya itu menjadi ikon pariwisata, bahkan tahun 2010 Taman Nasional Komodo masuk dalam jajaran tujuh keajaiban alam dunia (New Seven Wonders of Nature). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI bersama pemerintah akan berupaya menarik devisa pariwisata sebesar US$ 20 miliar tahun depan. Hal ini dilakukan untuk menggenjot cadangan devisa untuk pembiayaan defisit transaksi berjalan yang melebar tahun ini ke kisaran US$ 25 miliar dari posisi tahun lalu sebesar US$ 17,3 miliar.

Baca: Prediksi Defisit Transaksi Berjalan, BI: Tekornya Tambah Gede

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan devisa sekitar US$ 20 miliar dapat diperoleh dari kunjungan turis asing sebanyak 20 juta orang pada tahun depan. Artinya, asumsi ini dibuat berdasarkan pengeluaran satu orang turis asing dalam satu kunjungan ke Indonesia, yang rata-rata sebesar US$ 1.000.

Bank sentral dan pemerintah di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) telah melakukan pertemuan khusus membahas langkah konkrit dalam menggenjot sektor tersebut. "Yang sudah kita siapkan apa? Kami sudah rapat koordinasi dengan Menko Maritim, Menteri Pariwisata (Menpar), industri perhotelan, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Semangatnya, empat destinasi selain Bali akan kami keroyokin," ujar Perry, Kamis, 26 Juli 2018.

Baca: BI: Reaktivasi Lelang SBI Tidak Mendadak

Advertising
Advertising

Empat destinasi tersebut masuk ke dalam program sepuluh Bali Baru, yaitu Labuan Bajo, Danau Toba, Mandalika, dan Borobudur. Perry menuturkan keputusan tersebut diambil tanpa menganggap bahwa enam destinasi unggulan lainnya tidak penting. Namun, keempat destinasi ini adalah prioritas jangka pendek.

BI dan pemerintah akan bekerja sama mengatasi masalah yang ada dalam mendorong perkembangan empat destinasi tersebut, seperti masalah perizinan, visa, bandara, ketersediaan penerbangan murah atau Low Cost Carriers (LCC), paket wisata, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa, serta pariwisata religi.

"Kami akan koordinasikan, yang akan kami lakukan, langkah konkret termasuk juga komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), KBRI, juga perwakilan-perwakilan BI di luar negeri untuk bagaimana mempromosikan pariwisata," ucap Perry.

BISNIS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya