Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Senin, 23 Juli 2018 16:08 WIB

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha industri minuman ringan yakin mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun. Keyakinan ini didorong oleh kenaikan permintaan selama kuartal kedua tahun ini.

Baca: Produksi Rokok Sejak Awal Tahun Terus Turun, Ini Sebabnya

Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan sepanjang tahun lalu industri ini mengalami penurunan yang diperkirakan karena pelemahan daya beli. Dari catatan asosiasi, volume produksi industri minuman ringan pabrikan lokal pada 2017 sebesar 34,41 miliar liter atau lebih kecil dibandingkan dengan capaian 2016 sebesar 43,76 miliar liter.

Total produksi tersebut adalah golongan minuman ringan yang termasuk dalam kategori nonalcoholic ready to drink (NARTD), seperti produk susu, jus, kopi, teh dan variannya. Namun, sepanjang semester I tahun ini permintaan mulai positif kembali, kendati tidak terlalu tinggi.

Advertising
Advertising

Baca: Andalkan Kopi Lokal, Djournal Coffee Bersiap Ekspansi Lebih Jauh

Triyono menjelaskan, permintaan di kuartal satu masih stagnan dan setelah lebaran tumbuh 2 persen. "Sehingga semester satu ini sekitar 1 persen tumbuhnya. Kami optimistis masih bisa positif di akhir tahun, sekitar 2-3 persen," ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Kendati mulai menunjukkan pertumbuhan permintaan, Triyono menyatakan kinerja industri minuman ringan belum dapat kembali seperti tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 8 persen hingga double digit. Industri ini mengalami kontraksi paling dalam sepanjang tahun lalu dengan penurunan penjualan.

Menurut Triyono, selain faktor daya beli masyarakat, kinerja penjualan minuman ringan juga dipengaruhi oleh perubahan konsumsi masyarakat. Saat ini, masyarakat memilih mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain yang dianggap lebih penting, seperti telekomunikasi dan wisata. "Pendapatan tidak membesar, padahal pengeluaran meningkat. Ujung-ujungnya spending harus direalokasi, ini yang mungkin mengubah pola konsumsi masyarakat," ucapnya.

Lebih jauh, Triyono menyebutkan perlambatan konsumsi masyarakat turut mempengaruhi produksi pabrikan minuman ringan. Apabila stok di pedagang atau pasar ritel masih cukup banyak, produsen bakal melakukan penyesuaian kecepatan dan kapasitas produksi.

Sementara itu, Rachmat Hidayat, Ketua Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), mengatakan, pada awal tahun permintaan AMDK masih sama dengan kondisi kuartal akhir tahun lalu. Pertumbuhan diharapkan mulai terasa pada tiga momen tersebut dan target penjualan sepanjang 2018 bisa tercapai.

Sepanjang tahun ini industri AMDK diproyeksikan tumbuh sekitar 9 persen secara tahunan. Angka ini sejalan dengan target pertumbuhan sektor makanan dan minuman pada tahun ini sekitar 10 persen.

Terkait dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Rachmat menyatakan dampaknya tidak terlalu terasa di industri AMDK karena porsi impor bahan bakunya kecil. Aspek yang terdampak dari pelemahan rupiah hanya depresiasi mesin dan kemasan yang masih diimpor. "Biasanya impor kontrak, 3 bulan atau 6 bulan, sehingga dampak tidak terasa langsung. Baru ketika kontrak habis dan rupiah melemah, kami akan menanggung beban kurs," ucap Rachmat.

BISNIS

Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

1 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

2 hari lalu

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

Menteri Basuki tiba di area pembangunan reservoir IKN sekitar pukul 16.25 WITA.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

2 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

7 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

7 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya