Menko Darmin Sebut Perang Dagang Tak Bisa Dihindari

Minggu, 22 Juli 2018 11:44 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, saat memberikan paparan materi di acara Digital Economic Briefing 2017 yang digelar oleh Tempo Media Group di Gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta, 16 November 2017. TEMPO/Andi Aryadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan kondisi perekonomian global yang tengah mengalami perang dagang tak bisa dihindari. Dengan adanya kondisi ini, menurut Darmin, tidak bisa tidak Indonesia harus mampu merespon dan menyesuaikan.

Baca: Perang Dagang, Trump Bakal Larang Ekspor Teknologi ke Cina

"Kita tidak bisa menghindari yang namanya perang dagang yang ujung-ujungnya itu pasti mempengaruhi kurs, nilai tukar. Kedua arus modal itu pasti terpengaruh, sehingga kita sendiri di dalam negeri mau tidak mau (harus menyesuaikan)," kata Darmin ditemui dalam acara peringatan hari ulang tahun ke-52 Kementerian Perekonomian di Kantor Kemenko Perekonomian, Gambir, Jakarta Pusat, Ahad, 22 Juli 2018.

Kondisi perekonomian global kini tengah bergejolak usai terjadinya perang dagang antara Amerika dengan Cina. Perang dagang yang melibatkan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut turut mempengaruhi perekonomian domestik Indonesia. Terutama mengenai neraca ekspor maupun impor dan tingkat suku bunga acuan.

Menurut Darmin, Indonesia harus merespons namun tidak perlu tergesa-gesa.
Sebab jika terburu-buru, justru bisa ikut mendorong runtuhnya rezim multilateral perdagangan global, terutama setelah Amerika melakukan langkah yang tidak mengikuti pakem perdagangan global.

Advertising
Advertising

Darmin mengatakan untuk mengatasi kondisi perang dagang antara Amerika dan Cina, Indonesia terlebih dahulu harus menjaga neraca perdaganganya. Menurut dia, saat ini neraca perdagangan Indonesia masih defisit US$ 1,03 miliar.

"Kalau secara total neraca dagang kita defisitnya tidak terlalu besar US$ 1,03 miliar. Tetapi kalau dilihat migas saja berapa defisitnya, US$ 5,4 miliar. Non migas surplus, tapi hanya US$ 4,4 miliar. Itu yang kita harus atasi," kata Darmin.

Untuk mengatasi defisit ini, kata Darmin, pemerintah telah memutuskan mempercepat pelaksanaan kebijakan B20 untuk bio diesel. Ia berujar jika kebijakan ini bisa terlaksana 90 persen saja Indonesia bisa menghemat devisa lewat pengurangan impor migas sehingga bisa menutup defisit.

Meski demikan, Darmin menyatakan kebijakan ini tak bisa bisa lakukan dalam beberapa bulan ke depan. Ia berharap dalam 6 bulan ke depan kebijakan inu bisa berjalan penuh B20 (90 persen) membuat neraca perdagangan migas surplus.

Selain itu, Darmin menyatakan, pemerintah juga perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah kondisi ekonomi dunia yang tak stabil akibat perang dagang. Tak hanya itu, pemerintah juga perlu menjaga arus modal asing supaya investasi asing tertarik.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

6 Desember 2023

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.

Baca Selengkapnya

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

25 Juni 2023

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

Perdana Menteri Australia segera bertolak ke Cina untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

5 Oktober 2022

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

Menteri Bahlil menyatakan sedikitnya ada empat goncangan global yang mengancam perekonomian Indonesia terjadi dalam kurun 2018 hingga 2022.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

4 Oktober 2022

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi global saat ini sangat gelap.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

31 Oktober 2021

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk mengakhiri perang tarif untuk baja dan aluminium AS yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

16 April 2021

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

Menunjukkan kemajuan yang telah dibuat Huawei, bahkan saat perusahaan itu di puncak pembatasan ketat oleh Amerika Serikat dan beberapa sekutunya.

Baca Selengkapnya

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

1 April 2021

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

Boeing meminta agar ada pemisahan antara permasalahan HAM dengan sengketa dagang sehingga tidak ada kesempatan bagi kompetitor untuk ambil untung

Baca Selengkapnya

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

22 Maret 2021

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

Berikut 5 hal yang harus diketahui seputar kelangkaan suplai chip di dunia saat ini

Baca Selengkapnya

Perang Dagang Amerika Cina Belum Reda, Ini Kebijakan Mendag Lutfi

31 Januari 2021

Perang Dagang Amerika Cina Belum Reda, Ini Kebijakan Mendag Lutfi

Mendag Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan terus menjalin hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan Cina

Baca Selengkapnya