Perusahaan Multifinance Mulai Kerek Suku Bunga Kredit

Sabtu, 21 Juli 2018 11:00 WIB

Stand perusahaan multifinance di arena Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta, Minggu (14/6). Pembiayaan sepeda motor bekas menjadi incaran perusahan multifinance sejak krisis keuangan global melanda. Tempo/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pembiayaan (multifinance) mulai mengerek suku bunga kreditnya, mengikuti kenaikan bunga dari perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan utamanya. Hal itu sebagai respon dari kenaikan bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 100 basis points (bps) dalam dua bulan terakhir.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,25 Persen

“Bunga sudah ada beberapa yang naik, kurang lebih 1 persen, sama dengan bank,” ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, kepada Tempo, Jumat 20 Juli 2018. Dia tak menampik jika kenaikan bunga dari perbankan dipicu oleh kondisi likuiditas yang mulai mengetat.

Namun, Suwandi mengatakan masyarakat tak perlu sepenuhnya khawatir, karena kenaikan bunga lebih diperuntukkan bagi debitor baru. “Kalau nasabah lama nggak ada pengaruhnya, nggak akan mengalami kenaikan, dan yang baru pun naiknya 1 persen, harusnya tak akan terlalu mengalami keberatan,” ucapnya. Dengan demikian, dia tetap optimistis rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga. “Lagipula NPL lebih ke masalah kemampuan membayar, jadi selain bunga kami lebih mengamati ke pekerjaan atau usaha debitor apakah mengalami gangguan, bagaimana keadaan keuangannya sejauh ini,” katanya.

Saat ini, rasio NPL multifinance pun menurut dia masih terkendali di kisaran 3,2 persen. Untuk mempertahankan performa yang baik, asosiasi pun meminta anggotanya untuk selalu memperhatikan kualitas kredit dan bersikap selektif. Hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit multifinance pun diharapkan dapat mencapai target sebesar 8 persen.

Advertising
Advertising

BCA Finance salah satunya akan mulai menaikkan bunga sebesar 0,25 persen flat atau sekitar 0,5 persen efektif pada 2 Agustus mendatang. “Pertimbangannya memang karena cost of fund dari bank bunganya dinaikkan, tapi kami tetap optimistis NPL terjaga karena kualitas kredit menjadi prioritas,” ujar Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim. Adapun hingga Juni 2018, BCA Finance telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 17,5 trliun, dari total target pembiayaan Rp 32,5 triliun pada akhir tahun ini. Target tersebut diketahui lebih rendah dari realisasi pembiayaan tahun lalu sebesar Rp 33,6 triliun dikarenakan prediksi pasar kendaraan bermotor yang belum bergairah.

Simak pula: Bank Indonesia Diprediksi Tak Menaikkan Suku Bunga di RDG Lanjutan

Sementara itu, Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono mengatakan hingga akhir semester lalu pihaknya belum menaikkan suku bunga kredit. “Namun di semester dua ini pasti akan terjadi penyesuaian,” ucapnya. Dia menambahkan BFI Finance sejauh ini tak mengalami kesulitan dan masih mampu merealisasikan target pendanaannya. “Kami belum ada penarikan dana baru karena di akhir Juni kemarin obligasi dan pinjaman dari salah satu kreditor kami baru cair,” katanya. Sepanjang tahun ini, BFI Finance pun menargetkan penyaluran pembiayaan dapat tumbuh 20 persen dari realisasi tahun lalu.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

17 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

7 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

11 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya