Darmin Nasution: Akhir Juli ke AS Negosiasi Ancaman Perang Dagang

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 12 Juli 2018 05:18 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, saat memberikan paparan materi di acara Digital Economic Briefing 2017 yang digelar oleh Tempo Media Group di Gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta, 16 November 2017. TEMPO/Andi Aryadi

TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah menyiapkan bahan negosiasi terkait peninjauan ulang Amerika Serikat terhadap pemberian insentif Generalized System of Preferences untuk impor asal Indonesia atau ancaman perang dagang Amerika Serikat.

Dia pun merinci penyebab peninjauan ulang tersebut karena dua hal, yakni defisit neraca perdagangan dengan negara Indonesia serta akses AS ketika melakukan ekspor ke Indonesia dinilai sulit. "Perlu diperhatikan defisit dia [AS] seberapa besar, menurut data Indonesia hampir USD9 miliar USD, menurut dia defisitnya USD14 miliar," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu, 11 Juli 2018.

Baca juga: Darmin: Neraca Pembayaran Defisit, Penyakit darii 30 Tahun Lalu

Menurut dia, penyebab perbedaan data ini bisa macam-macam, di antaranya harga CIF [Cost Insurance Freight] di sana sementara Indonesia memakai FOB [Freight on Board]. Bisa juga ada barangnya dari negara lain yang menggunakan bendera Indonesia.

Terkait ekspor AS ke Indonesia, Darmin mengatakan beberapa hal yang jadi persoalan di antaranya jasa asuransi AS yang masuk ke Indonesia dan hak kekayaan intelektual (HKI) terhadap barang milik AS.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini lalu menjelaskan tindakan yang diambil pemerintah dalam rangka bernegosiasi dengan AS terkait ini. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan bahan-bahan berupa kajian untuk menghadapi evaluasi tersebut.

Darmin pun mengungkapkan telah mengirimkan penjelasan tertulis kepada pemerintah AS. Dia melanjutkan Selasa, 17 Juli 2018 nanti akan dilaksanakan pertemuan teknis antara pejabat eselon I Indonesia dengan AS di Singapura membahas GSP ini. Setelah itu, di akhir Juli ini Menteri-menteri yang bersangkutan akan berangkat ke AS untuk bernegosiasi secara langsung.

"Kita berada di daftar ke-16 negara yang neraca perdagangannya AS defisit," kata Darmin.

Darmin melanjutkan, dampak jika GSP ini dicabut, pemerintah AS akan menerapkan bea masuk antara 10 persen-25 persen. "Kalau 25 persen naik harganya, bisa-bisa ekspor barang ke AS turun sampai setengahnya," katanya.

Walaupun begitu, Darmin Nasution mengatakan itu hanya terjadi pada beberapa jenis barang saja. "Jadi ya kita siapkan saja itu, pokoknya kita siapkan saja," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya