Perang Dagang AS Cina Segera Dimulai, Rupiah Makin Remuk?

Jumat, 6 Juli 2018 21:15 WIB

Aktivitas penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% di Rp14.052 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak perang dagang Amerika Serikat dan Cina diprediksi akan semakin menekan nilai tukar rupiah. Menurut Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal, tekanan terhadap nilai tukar akan langsung terasa segera setelah sentimen negatif soal perang dagang menyebar.

Saat berita negatif itu tersebar, Fithra memperhitungkan modal akan beralih ke tempat yang tergolong aman. "Dalam hal ini US dolar itu tergolong aman karena pertumbuhan amerika pun tumbuh baik. Maka yang bisa kita pastikan akan ada tekanan pada rupiah," ujar Fithra kepada Tempo, Jumat, 6 Juli 2018.

Baca juga: Perang Dagang AS-Cina, Sri Mulyani Beberkan Risikonya bagi RI

Meski demikian, Fithra menyebut dampak perang dagang tak akan begitu signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebab, kontribusi perdagangan internasional Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomui, porsinya masih minim.

"Kalau kita lihat selisih antara ekspor dan impor saja, itu sebenarnya masih dua persen. Jadi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi sendiri tidak akan terlalu signifikan. Yang kita takutkan adalah second round effectnya, yang akan signifikan," ujar Fithra.

Advertising
Advertising

Baca juga: Perang Dagang Amerika-Cina Terus Merahkan Bursa di Asia

Fithra pun memprediksi dampak perang dagang terharap sektor riil di Indonesia tidak akan terasa dalam waktu dekat. Dampak kebijakan AS itu justru bakal terasa pada sektor finansial. "Kita lihat di pasar modal mungkin memerah karena ini potensi negatif. Rupiah juga akan bertambah tertekan," ujar Fithra. Berdasarkan RTI Business, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 44.42 poin pada level 5694,912. Pada pukul 18.42 WIB, rupiah pun terpantau loyo di level Rp 14.381 per dolar AS.

Genderang Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina segera ditabuh. Negeri Paman Sam bakal mulai mengumpulkan tarif terhadap produk impor asal negeri bambu yang nilainya USD 34 miliar pada Jumat, 6 Juli 2018 pukul 00.01 waktu AS. Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan ada putaran berikutnya yang menyasar produk impor dari Cina senilai lebih dari USD 500 miliar.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

21 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

23 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

7 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya