Korea Selatan Punya UU Smart City, Indonesia Kapan?

Rabu, 4 Juli 2018 17:26 WIB

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo (tiga dari kiri), Direktur Jenderal Kebijakan Publik Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, You Byeong Kwon, dan pejabat kedua kementerian dalam acara 2nd Joint Cooperation Meeting di Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Direktur Kebijakan Perkotaan, Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT) Republik Korea atau Korea Selatan, Ahn Se-Hee menyampaikan bahwa pembangunan Smart City atau Kota Pintar di negaranya terus dikebut. Pembangunan bisa berjalan cepat karena Korea Selatan telah menerbitkan Undang-undang khusus Smart City.

"Kami telah memiliki Undang-undang Smart City, yang merupakan revisi dari Undang-undang Konstruksi Perkotaan," kata Ahn Se-Hee dalam acara 2nd Joint Cooperation Meeting antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Infrastruktur Lahan dan Transportasi (MOLIT) Republik Korea atau Korea Selatan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juli 2018.

BACA:2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

Pertemuan ini merupakan gelaran kedua setelah kedua lembaga bertemu pada Oktober 2017 lalu di Korea Selatan. Pada pertemuan pertama, Korea bersedia untuk membantu dan membiayai beragam proyek di Indonesia yaitu pembangunan proyek infrastruktur pendukung Smart City seperti saluran pembawa air baku Karian-Serpong, Karian Water Supply PPP Project, penyediaan tenaga ahli senior bendungan, sampai kerjasama dalam intelligent transport system (ITS). Sementara pertemuan kedua ini dilakukan untuk memperkuat kerja sama pihak swasta yang akan terlibat dalam proyek tersebut.

Menurut Ahn Se-Hee, aturan yang beragam dalam pengembangan Smart City bisa disatukan melalui Undang-undang ini. Undang-undang ini menjamin penggunaan tanah di perkotaan yang lebih fleksibel bahkan lisensi dan izin yang ketat untuk pengembangan infrastruktur apapun. "Melalui ini, kami ingin memastikan tidak ada masyarakat yang terasingkan di kota," ujarnya.

Advertising
Advertising

BACA:Indonesia Gandeng Korsel Percepat Pembangunan Smart City

Direktur Jenderal Kebijakan Publik MOLIT You Byeong Kwon mengatakan bahwa Korea Selatan sangat serius menggarap Smart City karena merupakan bagian tak terpisahkan dari revolusi industri keempat. Dua kota di sana telah menjadi Smart City dengan perkembangan paling pesat yaitu Kota Busan dan Kota Sejong. Sementara, secara total ada 70 Smart City lain yang sedang dikerjakan oleh LH Corporations, BUMN penyedia perumahan milik Pemerintah Korea Selatan. "Di sini, kami berupaya meciptakan kota yang hijau, sampai pemakaian energi yang mandiri," ujar You Byeong Kwon.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, Sri Hartoyo mengatakan Indonesia memang harus meniru UU Smart City yang dimiliki oleh Korea Selatan. Sebab, sampai saat ini Indonesia sama sekali belum memiliki aturan hukum khusus untuk pengembangan perkotaan. "Kalau memang dibutuhkan untuk menjadi dasar hukum pengembangan di Indonesia, maka akan kami lakukan," kata Sri yang ikut hadir dalam pertemuan ini.

Tapi, UU Smart City bagi Indonesia ini belum akan dibahas pada tahun ini. Pembahasan undang-undang semacam ini, kata Sri, tidak cukup hanya mengandalkan Kementerian PUPR semata, tapi juga pemerintah daerah. Terlebih, proses untuk menerbitkan undang-undang juga tidak mudah dan membutuhkan aspek politis. "Kami coba maksimalkan legak basis yang ada dulu saja," kata dia.

Berita terkait

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

11 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

14 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

14 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

17 hari lalu

Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

Band indie Korea Selatan, The Poles merilis album mini terbaru Anomalies in the Oddity Space

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak CEO Apple Investasi di Bidang Smart City untuk IKN

19 hari lalu

Jokowi Ajak CEO Apple Investasi di Bidang Smart City untuk IKN

Budi mengatakan Jokowi sudah melobi CEO Apple TIm Cook untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

35 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

41 hari lalu

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.

Baca Selengkapnya

Film Exhuma Tayang di 133 Negara

52 hari lalu

Film Exhuma Tayang di 133 Negara

Film thriller horor Korea Selatan, Exhuma karya Jang Jae Hyun telah terjual ke 133 negara, menurut distributor Showbox

Baca Selengkapnya

Dugaan Kasus Perzinahan, Pedangdut Tisya Erni Dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh WNA Korea

59 hari lalu

Dugaan Kasus Perzinahan, Pedangdut Tisya Erni Dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh WNA Korea

Tisya Erni dilaporkan Polda Metro Jaya atas kasus perzinahan oleh seorang WNA asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Groundbreaking IKN pada Pekan Ini, OIKN: Pemilu Damai Prasyarat Investasi

27 Februari 2024

Jokowi Bakal Groundbreaking IKN pada Pekan Ini, OIKN: Pemilu Damai Prasyarat Investasi

Peletakan batu pertama atau groundbreaking IKN kelima akan dilakukan pada Kamis-Jumat, 29 Februari-1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya