BPN Petakan 225 Hektare Tanah di Kupang untuk Ladang Garam

Rabu, 4 Juli 2018 06:13 WIB

Garam Impor Disebar ke Industri Kecil-Menengah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara bakal memetakan ulang lahan garam seluas 225 hektare di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang sebelumnya akan diberikan kepada PT Garam. Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil mengatakan pemetaan ulang itu dilakukan lantaran lahan yang dimaksud ternyata belum bersih dan bebas.

"Jadi akan dipetakan kembali siapa yang punya, bagaimana statusnya," ujar Sofyan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.

Sofyan mengatakan pada mulanya ada empat perusahaan yang mengantongi hak guna usaha atas lahan seluas 225 hektare itu. Namun, lantaran selama 25-30 tahun perusahaan-perusahaan itu tidak melakukan apa-apa, jadi pemerintah membatalkan HGU tersebut.

"Jadi kami asumsikan tanah itu sudah bersih karena tidak diapa-apakan," kata Sofyan. Ternyata selama waktu itu telah keluar beberapa sertifikat kepemilikan tanah. Hal tersebut lah yang akan ditinjau kembali di lapangan.

Biasanya, kata Sofyan, pemerintah memberikan hak guna usaha atas lahan yang bersih alias tidak berpenghuni, misalnya lahan hutan. "Tapi di lahan 225 hektare itu memang sudah ada yang punya sertifikat dan lainnya."

Baca juga: Jokowi Perintahkan Aparat Jaga Garam Impor Tak Bocor ke Pasaran

Advertising
Advertising

Sofyan menargetkan pemetaan itu bisa rampung dalam sepekan. Kebijakan selanjutnya, kata dia, adalah memberikan hak pengelolaan lahan kepada pemerintah daerah apabila lahan itu belum dimiliki siapa pun. Setelah itu, barulah dapat diterbitkan hak guna bangun atas lahan tersebut. "Kalau sudah ada yang menguasai secara sah, maka akan bekerjasama dengan PT Garam," ujar Sofyan.

Yang terpenting, ujar Sofyan, agar lahan itu bisa seluruhnya dipergunakan untuk ladang garam. "Kalau ada milik si A si B si C di atasnya enggak ada masalah. Nanti yang paling penting harus kerjasama dengan PT Garam."

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan rencana PT Garam menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk membuat pabrik garam adalah dalam rangka memacu produktivitas lahan yang telah lama menganggur.

"HGU ini kan sudah puluhan tahun tidak digunakan masa sekarang mau dibiarkan begitu saja," ujar Luhut. "Kini masalah sengketa tanah sedang kami selesaikan."

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

8 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

8 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

9 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

38 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

39 hari lalu

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

Dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi II DPR, AHY diberondong sejumlah pertanyaan soal mafia tanah.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

52 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Cerita AHY Dua Minggu jadi Menteri ATR, Diberondong Aduan via Ponsel dan Medsos soal Mafia Tanah hingga..

57 hari lalu

Cerita AHY Dua Minggu jadi Menteri ATR, Diberondong Aduan via Ponsel dan Medsos soal Mafia Tanah hingga..

AHY mendapat pengaduan masyarakat soal mafia tanah ketika baru dua minggu menjabat Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya