Kenaikan Suku Bunga BI Diprediksi Ganggu Fundamental Pasar Modal

Jumat, 29 Juni 2018 16:47 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

Baca: Bunga Deposito Bank Mandiri dan BTN Bakal DinaikkanTEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Days Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 5,25 persen diprediksi menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Salah satu yang bakal terdampak adalah Bursa Efek Indonesia.

"Efek lanjutannya, seperti cost of financing yang meningkat, kan nanti pada akhirnya secara fundamental bursa efek kemungkinan akan terganggu juga, nilainya akan turun," ujar Fithra kepada Tempo, Jumat, 29 Juni 2018.

Baca: Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Naik menjadi 5,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan itu memang tampak efektif bila hanya melihat dampak jangka pendek. Namun, Fithra khawatir efek itu tidak bertahan lama. Malahan, apabila ada tekanan lagi, misalnya kenaikan suku bunga The Fed, maka elastisitas kebijakan BI akan makin kecil dan efek kebijakannya pun akan semakin terbatas.

"Ibaratnya kalau kita lagi sakit demam, minum obat, panasnya turun, tapi penyakitnya belum selesai," kata Fithra. Penyakit yang menjangkiti Indonesia, menurut dia, lebih ke faktor struktural, seperti industri, efek ekspor tertahan dan lainnya. "Selama faktor itu belum diselesaikan, masih akan ada tekanan di kemudian hari."

Advertising
Advertising

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan saat ini pun para pelaku pasar telah melakukan aksi jual di bursa saham maupun pasar surat utang lantaran data perekonomian Indonesia berada di bawah ekspektasi pelaku pasar. Misalnya, neraca perdagangan Mei kembali defisit di USD 1,52 miliar, defisit transaksi berjalan melebar, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018 dikoreksi turun dan sulit menembus 5,4 persen.

Begitu pula pada Yield Surat Berharga Negara 10 tahun yang terus naik dikisaran 8,1 persen menunjukkan investor cenderung melepas kepemilikan SBN. Selain itu, naiknya yield spread antara SBN dan Treasury bond makin melebar. "Ada capital outflow dari pasar modal dan surat utang. Investor asing menghindari negara berkembang."

Berdasarkan pantauan Tempo melalui RTI Business, performa pasar modal turun 8,75 persen year to date. Uang investor asing yang keluar mencapai Rp 48.65 triliun sejak awal tahun. Adapun kurs rupiah pun anjlok 5,5 persen year to date.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi yakin kenaikan suku bunga acuan tidak akan memengaruhi pasar modal. Meski suku bunga adalah musuh terbesar pasar modal, menurut Inarno, kebijakan ini telah diantisipasi sejak jauh-jauh hari oleh pelaku pasar.

"Pasar sudah mengantisipasi sejak jauh-jauh hari sehingga dampaknya ke indeks tidak akan terlalu signifikan, dan kebijakan ini memang harus dieksekusi," kata Inarno.

Bank Indonesia (BI) menetapkan untuk menaikan suku bunga acuan atau BI 7-Days Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 5,25 persen. Keputusan itu dikeluarkan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan di Kantor Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat, 29 Juni 2018.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

15 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

21 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya