Bunga Deposito Bank Mandiri dan BTN Bakal Dinaikkan

Selasa, 26 Juni 2018 06:03 WIB

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengatakan BTN akan menaikkan suku bunga deposito. Hal tersebut merespon Bank Indonesia yang sudah menaikkan suku bunga tahun ini.

"Karena terkait dengan adanya policy yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan atau menormalisir daripada pricing di dunia," kata Maryono saat ditemui usai halal bi halal dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.

Baca: BCA Naikkan Bunga Deposito 0,25 Persen per Hari Ini

Menurut Maryono ada kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga acuan lagi atau BI 7 Day Repo Rate. Oleh karena itu, kata Maryono, BTN melakukan langkah antisipasi untuk bisa membuat likuiditas terjaga.

Bank sentral AS menaikkan Fed Federal Reserve (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 1,75 persen hingga 2 persen dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu, 13 Juni 2018. Kenaikan tersebut merupakan langkah kenaikan suku bunga kedua pada 2018.

Baca: BI: Bunga Deposito Lebih Cepat Turun Ketimbang Bunga Kredit

Bank Indonesia bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya pada 27-28 Juni 2018. Dalam RDG terakhir yang berlangsung pada 30 Mei 2018, bank sentral mengerek BI 7-Day Repo Rate menjadi 4,75 persen.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut Maryono mengatakan sekarang kondisi di pasar sudah mulai meningkat ads yang meningkatkan dana deposito. Namun, kata Mayono, kalau BI rate menaikkan lagi, biasanya ada waktu penyesuaian kenaikkan atau tidak seketika berdampak. "Jadi kita ada waktu menyesuaikan setara dan tidak sekaligus," kata Maryono.

Maryono mengatakan ujung juga akan membuat suku bunga kredit naik, namun waktu penyesuaian atau time lag akan lebih pajang. "Apalagi ada policy yang dikeluarkan BI untuk mudahkan kredit dan sebagainya, ada kemungkinan kecil sekali untuk bunga kreditnya," kata Maryono.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo akan menaikkan bunga deposito. Hal itu dilakukan juga guna menyesuaikan dengan kenaikkan suku bunga BI.

"Karena mau tidak mau dana masyarakat, likuiditas harus kami jaga," kata Kartika di lokasi yang sama.

Sedangkan, kata Kartika, suku bunga kredit di Bank Mandiri belum perlu menyesuaikan. "Jadi tahun ini kita sacrifice di NIM (Net Interest Margin) dulu. Saya rasa untuk kredit semester dua kita masih ada room untuk tetap dengan suku bunga yang sama," ujar Kartika.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

13 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

7 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya