Indonesia-Islandia Akan Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi
Reporter
Editor
Selasa, 23 Oktober 2007 18:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia dan Islandia bekerja sama untuk mengembangkan energi panas bumi. Islandia merupakan negara yang separuh produksi listriknya berasal dari pemanfaatan panas bumi. Kerja sama ini ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro dengan Menteri Industri dan Energi Islandia Ossur Skarpheoinsson.Purnomo mengatakan penandatanganan nota kesepahaman antar kedua negara ini menjadi payung hukum bagi kerja sama antara PT Pertamina Geothermal Energy dengan Reykjavik Energi Invest (REI), perusahaan Islandia. "Kerja sama antara Pertamina dengan Reykjavik berbentuk business to business," kata Purnomo dalam konferensi pers di Departemen ESDM, Jakarta, Selasa (23/10). Acara penandatanganan juga dihadiri oleh Presiden Direktur REI, Gudmundur Thoroddsson dan direksi Pertamina. Bentuk kesepakatan kerja sama di antaranya pelatihan dan pengembangan keahlian panas bumi, riset teknologi panas bumi, studi penentuan peringkat prospek dan studi kelayakan proyek-proyek panas bumi, investasi pengembangan panas bumi dan kerja sama operasi pemboran lapangan panas bumi. Menteri Industri dan Energi Islandia Ossur Skarpheoinsson mengharapkan adanya kemudahan akses berinvestasi di bidang panas bumi. "Semakin cepat aksesnya, semakin efisien dan cepat kami bisa mengembangkan lapangan panas bumi," kata Skarpheoinsson. Biaya investasi per MW diperkirakan sekitar US$ 3-4 juta. Dia menambahkan, Islandia juga berniat membangun smelter alumunium. Presiden Direktur REI, Gudmundur Thoroddsson menambahkan, sebagai tahap awal, rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi berkapasitas 500 MW. Nieke Indrietta | Yudho Rahardjo