Lebaran 2018, Airnav Indonesia: 71 Laporan tentang Balon Udara

Sabtu, 16 Juni 2018 14:49 WIB

Sejumlah balon udara peserta dari berbagai negara bersiap-siap mengikuti Festival Balon Udara Internasional ke-22 di Clark, provinsi Pampanga, Filipina, 8 Februari 2018. Festival ini menampilkan 26 balon udara dengan berbagai bentuk dan ukuran yang diikuti berbagai negara. AP

TEMPO.CO, Jakarta - AirNav Indonesia mencatat selama hari pertama lebaran 2018 terdapat 71 laporan dari pilot yang bertemu dengan balon udara di ketinggian yang sama dengan jalur penerbangan. Corporate Secretary AirNav Indonesia, Didiet K. S. Radityo menjelaskan balon udara pada dasarnya berpotensi membahayakan penerbangan.

“Kondisi ini sangat membahayakan penerbangan nasional yang tingkat keselamatannya terus membaik dan mendapat apresiasi dunia internasional,” ujar Didiet dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 16 Juni 2018.

BACA: Kemenhub: Polisi Mengambil Tindakan Kasus Balon Udara di Wonosobo

Menurut Didiet, laporan dari pilot tersebut mayoritas berada di atas Pulau Jawa dan sebagian Kalimantan. Ia juga menjelaskan, banyak pilot yang meminta untuk pindah rute ataupun ketinggian terbang demi menghindari balon udara.

“Bahkan beberapa pilot bertemu dengan lebih dari satu balon udara. Kondisi ini sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan,” tutur Didiet.

Didiet mengatakan AirNav sudah menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) mengenai balon udara agar pilot waspada dan menghindari sejumlah area yang banyak balon udara. “Saat pagi kami menerima sejumlah laporan, kami segera menerbitkan NOTAM agar penerbang waspada. Kami juga menghindari beberapa area yang banyak balonnya,” ucap Didiet.

BACA: Pembuat dan yang Terbangkan Balon Udara Terancam Penjara 2 Tahun

Ia mengingatkan bahwa balon udara dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Sebab, balon udara dapat bertabrakan dengan pesawat udara dan mengakibatkan terganggunya fungsi primary flight control surfaces, ailerons, elevator serta rudder pada pesawat sehingga mengganggu fungsi aerodinamika dan kemudi pesawat.

Selain itu, dapat juga mengakibatkan kerusakan serius pada mesin pesawat. Menurut Didiet pemerintah telah mengakomodasi tradisi masyarakat dengan mengeluarkan aturan agar balon ditambatkan dan tidak dilepas.

BACA: Lebaran 2018, AirNav Indonesia Setujui 6.923 Tambahan Penerbangan

Didiet juga mengimbau masyarakat untuk tidak melepas balon udara. Didiet tak ingin keberadaan balon udara mengganggu dan mengancam keselamatan masyarakat lainnya yang mudik lewat jalur udara. “Kami mengajak masyarakat untuk menjalankan tradisi dengan bertanggung jawab dan tidak mengorbankan keselamatan orang lain,” tutur Didiet.

Apalagi, lanjut Didiet, keamanan dan keselamatan dunia penerbangan Indonesia terus meningkat dan diapresiasi dunia internasional. "Tepat di hari Lebaran kemarin penerbangan Indonesia mendapat berkah dengan dicabutnya larangan terbang maskapai nasional ke Uni Eropa. Ini artinya keselamatan penerbangan kita diakui dunia," ucap Didiet.

Lebih lanjut, Didiet menjelaskan audit keselamatan International Civil Aviation Organization (ICAO) pada tahun lalu juga menunjukkan lompatan besar dalam aspek keselamatan penerbangan yang melompat jauh hampir seratus peringkat.

Baca berita tentang Lebaran 2018 lainnya di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Arus Balik Lebaran 2018, 69 Ribu Pendatang Baru Banjiri Jakarta

2 Juli 2018

Arus Balik Lebaran 2018, 69 Ribu Pendatang Baru Banjiri Jakarta

Pendatang baru di Jakarta setelah libur Lebaran 2018 mencapai 69 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Operasional Kereta Api Tambahan Diperpanjang hingga 1 Juli 2018

25 Juni 2018

Operasional Kereta Api Tambahan Diperpanjang hingga 1 Juli 2018

Sebelumnya, kereta api tambahan akan diperpanjang hanya hingga 26 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Bandara Ngurah Rai Layani 1,3 Juta Penumpang Selama Lebaran 2018

25 Juni 2018

Bandara Ngurah Rai Layani 1,3 Juta Penumpang Selama Lebaran 2018

Pada masa angkutan Lebaran 2018, jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai meningkat 11,6 persen.

Baca Selengkapnya

Kedatangan Penumpang Kereta Api di Stasiun Gambir Masih Tinggi

22 Juni 2018

Kedatangan Penumpang Kereta Api di Stasiun Gambir Masih Tinggi

Volume kedatangan penumpang kereta api di Stasiun Gambir mulai meningkat sejak Minggu, 17 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

PT KAI Jakarta Siagakan Kereta Api Tambahan hingga 26 Juni 2018

22 Juni 2018

PT KAI Jakarta Siagakan Kereta Api Tambahan hingga 26 Juni 2018

Kereta api tambahan Lebaran mulai disiapkan sejak 5 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, 21 Ribu Orang Melalui Terminal Bus Pulogebang

21 Juni 2018

Arus Balik Lebaran, 21 Ribu Orang Melalui Terminal Bus Pulogebang

Sejak Lebaran H+1 hingga H+4 ribuan orang masuk ke Jakarta lewat terminal bus Pulogebang di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

PT KAI Beri Promo Tiket Kereta Api Tujuan Jawa Tengah dan Timur

21 Juni 2018

PT KAI Beri Promo Tiket Kereta Api Tujuan Jawa Tengah dan Timur

PT KAI menawarkan tarif promo bertajuk Jadi Mudik II untuk tiket kereta api.

Baca Selengkapnya

220 Ribu Mobil Lewat Puncak, Satu Arah Ditambah Selama Lebaran

20 Juni 2018

220 Ribu Mobil Lewat Puncak, Satu Arah Ditambah Selama Lebaran

Sistem satu arah di Puncak selama Lebaran selama 11 jam, tahun lalu hanya 6 jam.

Baca Selengkapnya

Batik Air, Maskapai Paling Tepat Waktu saat Mudik Lebaran 2018

20 Juni 2018

Batik Air, Maskapai Paling Tepat Waktu saat Mudik Lebaran 2018

Maskapai penerbangan swasta Indonesia mulai menunjukkan performansi membaik saat melayani mudik Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Lebaran 2018, Pergerakan Pesawat Bandara Soetta Naik 6,49 persen

20 Juni 2018

Lebaran 2018, Pergerakan Pesawat Bandara Soetta Naik 6,49 persen

Total pesawat yang melakukan pergerakan pada masa Lebaran 2018 mencapai 1.412 pesawat.

Baca Selengkapnya