Konferensi Masa Depan Asia, Jusuf Kalla Sentil Proteksionisme AS

Reporter

Friski Riana

Selasa, 12 Juni 2018 15:20 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) duduk semeja dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Bin Mohammad dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam Konferensi Internasional ke-24 di Jepang, 11 Juni 2018. Setwapres RI

TEMPO.CO, Jakarta - Di Konferensi Masa Depan Asia Ke-24 di Jepang, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut nilai demokrasi, keterbukaan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan saat ini semakin pudar. "Proteksionisme dan unilateralisme semakin berkembang,” kata JK dalam siaran tertulisnya, Selasa, 12 Juni 2018.

Kalla menuturkan, proteksionisme dan unilateralisme menjadi pandangan baru yang dibangun atas dasar pertimbangan internal suatu negara dan nilai-nilai yang dianut oleh negara itu sendiri. Padahal, kata Kalla, pandangan itu justru menyebabkan dunia semakin terkutub-kutub secara ekonomi dan politik.

Baca juga: Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, JK: Sangat Strategis

Contoh yang cukup jelas dari fenomena ini, Kalla menyebutkan ialah Amerika Serikat (AS) yang meninggalkan TPP Agreement atau Kemitraan Trans-Pasifik dan keluar dari Paris Accord (Kesepakatan Paris). AS juga melakukan perang dagang dengan beberapa negara.

"Tindakan seperti ini akan mencederai upaya membangun konsensus dan komitmen global yang telah dibangun puluhan tahun," katanya.

Simak pula: Jusuf Kalla Ungkap Tantangan Menghadapi Revolusi Industri

Namun, menurut Kalla, AS pada masa pemerintahan sekarang secara paradoks melakukan pendekatan unilateral dalam menanggapi perkembangan yang berlangsung di Timur Tengah dan Semenanjung Korea. Misalnya, keputusan AS memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem membuat perdamaian di Palestina semakin sulit terwujud, dan meningkatkan ketegangan di seluruh dunia.

Kini, kata Kalla, semakin banyak masalah yang timbul, yaitu mulai dari krisis Iran dan Yerusalem yang memicu aktivisme jaringan teroris dunia hingga retaliasi negara-negara ekonomi maju akibat kebijakan ekonomi AS yang proteksionis.

“Singkatnya, masalah-masalah baru muncul sebelum masalah-masalah lama terselesaikan. Dunia pun menjadi semakin rapuh,” kata dia.

Pada forum yang dihadiri oleh para pemimpin, pembuat kebijakan, serta para ahli dan pelaku usaha di Asia itu, Kalla menyerukan semua negara untuk bekerja sama menangani masalah yang sama-sama dihadapi. Sebab, kerja sama internasional menjadi keharusan untuk menanganinya.

Namun, ia mengingatkan, hanya negara-negara yang stabil secara internal yang dapat berperan serta secara efektif dalam kerja sama tersebut. Kalla menggarisbawahi pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk mewujudkan kesejahteraan bersama di seluruh dunia. “Untuk mewujudkan visi ini, kita harus mendukung terciptanya stabilitas politik dan ekonomi dunia,” ucapnya.

Stabilitas politik, menurut Kalla, dapat tercipta dengan menolak paham unilateral dari negara manapun, selain secara bersama-sama menangani masalah terorisme dan kemiskinan. Sementara stabilitas ekonomi dapat dicapai dengan tetap menaati perjanjian perdagangan yang telah disepakati bersama, termasuk perjanjian perdagangan bebas.

Kendati begitu, Jusuf Kalla mengingatkan agar perdagangan bebas harus berdasarkan prinsip perdagangan yang adil (fair trade). “Kita harus menghindari kebijakan “beggar-thy-neighbor” yaitu suatu negara mengambil keuntungan dari sebuah kebijakan perdagangan tertentu, sementara negara lain dirugikan karena itu,” ujarnya.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

17 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

18 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

36 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya